Masjid-Masjid Bersejarah Dari Berbagai Belahan Dunia

- Editor

Selasa, 12 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masjidil Haram

Masjidil Haram

Kabarindonesia.co, 01 Ramadhan 1445 H / 12 Maret 2024

Kawan-kawan semua pasti tahu dong jika setiap agama di seluruh dunia ini memiliki tempat ibadahnya masing-masing. Pada agama Islam, tempat ibadahnya bernama masjid yang tentunya tersebar di seluruh penjuru dunia karena penganutnya mencapai 1,9 miliar orang atau sekitar 22% dari populasi manusia di muka bumi ini.

Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, tempat suci ini juga dapat digunakan sebagai pengajaran ilmu, ruang pertemuan untuk musyawarah, hingga penampungan sementara bagi para fakir miskin dan musafir. Itulah mengapa, saat ini masjid diciptakan sebaik-baiknya dengan fasilitas yang mumpuni dan area yang sangat luas.

Khusus pada Ramadhan 1445 H ini, kabarindonesia.co akan sampaikan tulisan sederhana masjid-masjid bersejarah dari berbagai belahan dunia.

1. Masjidil Haram

Masjidil Haram adalah sebuah masjid di kota Mekkah, yang dipandang sebagai tempat tersuci bagi umat Islam. Masjid ini juga merupakan tujuan utama dalam ibadah haji. Masjid ini dibangun mengelilingi Ka’bah, yang menjadi arah kiblat bagi umat Islam dalam mengerjakan ibadah salat.

Imam Besar masjid ini adalah Syaikh Abdurrahman As-Sudais, seorang imam yang dikenal dalam membaca Al Qur’an dengan artikulasi yang jelas dan suara yang merdu.

Menurut keyakinan umat Islam, Ka’bah atau nama lainnya Bakkah pertama sekali dibina oleh Nabi Adam. Dan kemudian dilanjutkan pada masa Nabi Ibrahim bersama dengan anaknya, Nabi Ismail dan sekaligus membangun masjid di sekitar Ka’bah tersebut.

Baca Juga :  Gas Amal Ke-96: Dari Anak Trail Untuk Pembangunan Masjid Hidayatussolihin

Selanjutnya perluasan Masjidil Haram dimulai pada tahun 638 sewaktu khalifah Umar bin Khattab, dengan membeli rumah-rumah di sekeliling Ka’bah dan diruntuhkan untuk tujuan perluasan, dan kemudian dilanjutkan lagi pada masa khalifah Usman bin Affan sekitar tahun 647 M.

Menurut hadits shahih, satu kali salat di Masjidil Haram sama dengan 100.000 kali salat di masjid-masjid lain, kecuali Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsha. Satu kali salat di Masjid Nabawi sama dengan 1.000 kali salat di masjid-masjid lain, kecuali Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha. Adapun satu kali salat di Masjidil Aqsha sama dengan 250 kali salat di masjid-masjid lain, kecuali Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Arsitektur

Secara historis, pembangunan besar-besaran pada masa Turki Usmani itu antara lain terjadi pada tahun 979 H/1571 M, ketika Sultan Salim al-Utsmani memugar bangunan masjid secara total dan bangunan ini sebagian tetap ada sampai sekarang dan dikenal secara internasional dengan bangunan Usmani.

Sebelumnya, Sultan Salim sudah memerintahkan arsitek Turki kenamaan Mimar Sinan untuk merenovasi Masjidil Haram secara keseluruhan, yang kukuh, megah dan artistik. Sinan lalu mengganti atap masjid yang rata dengan kubah, lengkap dengan hiasan kaligrafi di bagian dalamnya. Sinan juga menambah empat pilar penyangga tambahan yang disebut-sebut sebagai rintisan dari bentuk arsitektur masjid-masjid modern.

Baca Juga :  Aksi Merakyat Anggota DPRD Muaro Jambi

Pada masa ini juga dibuat atap-atap kecil berbentuk kerucut yang masih dapat kita lihat hingga renovasi besar-besaran pada tahun 2013-2016 ini. Bentuk dasar bangunan Masjidil Haram hasil renovasi Kesultanan Usmaniah itulah yang dapat dilihat saat ini. Hanya saja pada bagian utara masjid sudah terbongkar untuk perluasan kawasan tawaf.

Pada tahun 1621 dan 1629, banjir bandang melanda Makkah dan sekitarnya, mengakibakan kerusakan pada Masjidil Haram dan Ka’bah. Pada masa kekuasaan Sultan Murad IV tahun 1629, Ka’bah dibangun kembali dengan batu-batu dari Makkah, sedangkan Masjidil Haram juga mengalami renovasi kembali.

Karya Sinan di Masjidil Haram mengesankan jutaan muslim yang setiap tahun berhaji dari tahun ke tahun, sehingga melahirkan jenis baru seni yang kemudian dikenal dengan sebagai arsitektur Islami.

Ciri menonjol karya Sinan yang kemudian dijadikan rujukan arsitektur Islam itu adalah pola bangunan yang memanfaatkan sepenuhnya cahaya dan bayangan, kehangatan dan kesejukannya, angin dan sirkulasinya, air dan efek penyejukannya, tanah dan ciri-ciri isolatifnya serta sifat-sifat protektifnya terhadap cuaca.

Sebenarnya wujud arsitektur Islami sebagaimana tercermin dalam Masjidil Haram adalah sebuah kristalisasi dari spiritualitas yang memberi kedamaian serta keselarasan alam yang suci. Ciri itu tampak jelas dalam jejak-jejak arsitektur peninggalan Kesultanan Turki Usmani di Masjidil Haram yang dipelihara beratus-ratus tahun itu.

Selanjutnya https://kabarindonesia.co/ragam/masjid-masjid-bersejarah-dari-berbagai-belahan-dunia-2/

 

Dari berbagai sumber

Berita Terkait

Rezeki-Nya Datang di Bulan Suci, Jemput dengan Usaha dan Doa
Ibadah Puasa: Jalan Menuju Khair Ummat
Anggota DPD RI Sum Indra Salurkan Beasiswa PIP di Kota Jambi
Pondok Pesantren Irsyadul Ibad Siap Menjadi Tuan Rumah dalam Agenda SILATWIL BEM PTNU Se-Sumatera
BEM PTNU Akan Melihat Destinasi Ilegal di Kabupaten Batanghari pada Agenda SILATWIL Sumatera
Temu Karya Karang Taruna Kabupaten Sarolangun, Yunipan Pirnando Terpilih Secara Aklamasi
Silaturahmi Awak Media dan Ketua DPR Provinsi Jambi, Bahas Isu Kekinian dan Aspirasi Kaum Muda
MWCF Dikusikan Perkembangan Manuskrip Melayu
Berita ini 22 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 13 Maret 2025 - 21:37 WIB

Rezeki-Nya Datang di Bulan Suci, Jemput dengan Usaha dan Doa

Senin, 10 Maret 2025 - 23:41 WIB

Ibadah Puasa: Jalan Menuju Khair Ummat

Jumat, 24 Januari 2025 - 14:01 WIB

Anggota DPD RI Sum Indra Salurkan Beasiswa PIP di Kota Jambi

Rabu, 22 Januari 2025 - 22:27 WIB

Pondok Pesantren Irsyadul Ibad Siap Menjadi Tuan Rumah dalam Agenda SILATWIL BEM PTNU Se-Sumatera

Jumat, 10 Januari 2025 - 11:41 WIB

BEM PTNU Akan Melihat Destinasi Ilegal di Kabupaten Batanghari pada Agenda SILATWIL Sumatera

Minggu, 24 November 2024 - 21:34 WIB

Temu Karya Karang Taruna Kabupaten Sarolangun, Yunipan Pirnando Terpilih Secara Aklamasi

Selasa, 5 November 2024 - 12:46 WIB

Silaturahmi Awak Media dan Ketua DPR Provinsi Jambi, Bahas Isu Kekinian dan Aspirasi Kaum Muda

Jumat, 11 Oktober 2024 - 18:26 WIB

MWCF Dikusikan Perkembangan Manuskrip Melayu

Berita Terbaru

Maaf !!! Tidak Dapat Disalin