Oleh: T. Akbar
Rabu, 17 Januari 2024, merupakan hari baik dan bersejarah bagi seorang pemuda yang visioner dan berwawasan luas Dr. Arfan Aziz, S.Thi,, M.Sos., P.Hd. Saya dan kawan-kawan biasa memanggilnya Bung Arfan.
Di hari baik yang dimaksud, Bung Arfan telah dilantik sebagai Dekan Fakultas Saint dan Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Taha Syaifuddin Jambi oleh Rektor terpilih Prof. DR. As’ad Isma, M.Pd.
Dulu saat muda dan bahkan hingga kini, Bung Arfan saya kenal sebagai
sosok yg akrab di tengah-tengah aktivis muda dengan segala tuntutannya. Ia mampu menjadi contoh yang baik bagi kawan-kawan gerakan mahasiswa yang serius mengkritisi kebijakan kampus tersebut.
Bung Arfan yang kini berusia 45 tahun pada bulan Januari 2024 ini, berhasil menorehkan pencapaian luar biasa dan patut jadi kebanggaan teman-teman angkatan ’97 seperti saya. Ujaran beliau masih terngiang di telinga saya dengan jelas, “Bagaimanapun keadaan kita, jangan tinggalkan sholat.”
Sesok Bung Arfan yang saya kenal sejak kelas 1 MAPK (setara MAN dan SMA) karena gayanya yang nyentrik tamatan Pondok Pesantren Darrunnajah Jakarta, dengan logat khas elo dan gue-nya di tahun 1994, tidak lantas mengubah akhlaknya dengan hingar bingarnya kehidupan Ibu Kota Jakarta.
Pribadi Bung Arfan juga dikenal sebagi sosok yang ramah mudah akrab dengan teman baru dan rela tidur di asrama bersama kawan-kawan dari kabupaten lain.
Saat itu kami, saya dan Bung Arfan, yiga tahun menempuh pendidikan yang sama dan masih berlanjut di perguruan tinggi yang sama.
Tahun 1997 saat kami berpisah, saya harus mengejar pendidikan di Pulau Jawa, di IAIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta dan Universitas Islam Indonesia (UII Yogyakarta).
Tahun pertama ditempuh dengan harus berpindah ke Jakarta, dan kembali ke Kota Jambi karena memenuhi Panggilan Orang Tua.
Bersambung