Rejang Lebong, Kabarindonesia.co
Sebuah Bunga Raflesia mekar di perkebunan warga yang terletak di antara Desa Baru Manis dan Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Bengkulu. Kini kondisi Bunga Raflesia itu pada Selasa (23/1/2024) terlihat sudah mulai membusuk.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lereng Daun Desa Baru Manis, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Bengkulu, Juanda menyampaikan jika selain yang telah mekar, masih ada beberapa bakal Bunga Raflesia lagi.
“Ada sekitar 20 bakal bunga yang akan mekar sekitar Kamis (25/1/2024) lusa. Sedangkan yang sudah mulai membusuk (Bunga Raflesia) itu mekar pada Jum’at, 19 Januari 2024,” kata Juanda.
Juanda juga menyampaikan, untuk mencapai lokasi bunga Raflesia yang mekar, pengunjung dapat mencapai lokasi menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat.
“Sejauh ini yang sudah sampai ke lokasi bunga Raflesia baru para penggiat lingkungan dan Dinas Pariwisata Kabupaten Rejang Lebong,” kata Juanda.
Bunga Raflesia
Rafflesia pertama kali ditemukan oleh seorang dokter dan penjelajah berkebangsaan Prancis yang bernama Louis Auguste Deschamp. Penemuan Rafflesia merupakan hasil dari ekspedisi tumbuhan selama tiga tahun di Pulau Jawa pada akhir abad ke-18 Masehi. Ekspedisi ini merupakan permintaan dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Pieter Gerardus van Overstraten.
Rafflesia dijadikan sebagai lambang kelangkaan berbagai jenis flora di dunia. Status konservasi Rafflesia di tingkat internasional adalah flora malesiana. Status ini menandakan bahwa Rafflesia merupakan tumbuhan langka di kawasan Malesia. Sementara itu, di Indonesia sebagai habitat alami terbesar bagi Rafflesia, spesies Rafflesia arnoldii memperoleh status sebagai Puspa Langka. Status ini menandakan bahwa Rafflesia merupakan spesies langka yang mewakili flora langka di Indonesia.
Yayan Hardian