Hanura, Pesawaran-Desa Hanura, kini mungkin sudah tak asing lagi di telinga publik. Desa yang dirintis oleh para purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) ini berkembang dari desa transmigrasi menjadi desa sarat prestasi.
Di Provinsi Lampung, bahkan di level nasional, Desa Hanura menjadi desa percontohan, desa mandiri, dan telah mendapatkan apresiasi serta penghargaan dari berbagai pihak, baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesawaran, Lembaga Negara, Kementerian maupun pihak Perguruan Tinggi.
Di tahun 2022 yang lalu, Desa Hanura satu-satunya desa di Provinsi Lampung yang terpilih menjadi Desa Anti Korupsi dari 10 desa yang dinobatkan dari seluruh Indonesia dan mendapatkan penghargaan dari KPK RI.
Di tahun yang sama juga Desa Hanura mendapatkan anugerah dua penghargaan dari Pemprov Lampung melalui Dinas Kominfotik Provinsi Lampung sebagai Desa Keterbukaan Informasi Publik. Desa Hanura juga mendapatkan penghargaan dalam pengukuhan Pengurus Forum Komunikasi Desa Digital (FKDD) Provinsi Lampung dan kepala desanya mendapatkan Apresiasi dan Penghargaan sebagai Implementator dan penggerak Program Smart Village Provinsi Lampung.
Di bidang ekonomi, perlahan tapi pasti, terobosan-terobosan kegiatan di Desa Hanura telah membuka lapangan pekerjaan dan penghasilan baru untuk warga. Desa Hanura dan warganya mampu menggerakkan UMKM dengan sarana pendukung yang diciptakan seperti E-Commerce, Hanura Delivery dan Hanura Take Away.
Saat ini sudah banyak warga menjadi wirausahawan. Sebagian mereka membuka usaha kuliner di rumah masing-masing, seperti membuka usaha bubur sumsum, ayam geprek yang sudah memanfaatkan kemajuan teknologi di era digitalisasi saat ini.
Semua keberhasilan Desa Hanura itu tak lepas dari tangan dingin Kepala Desa Hanura, Rio Remota. Dari pemikiran yang jernih serta inovasi dari sosok Rio Remota, Desa Hanura terus menuai prestasi dan penghargaan.
Terbaru, Desa Hanura dan Rio Remota kembali mengukir prestasi membanggakan. Rio Remota terpilih sebagai salah satu dari 20 orang kepala desa se-Indonesia yang terpilih untuk mengikuti studi banding ke Cina selama sepuluh hari di Cina. Dimulai 13-25 Oktober 2023.
Kades Hanura menjadi satu-satunya di Lampung, yang dipilih Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk berguru ke Cina.

Adapun kegiatan selama studi banding di Cina, yakni revitalisasi pedesaan dan reformasi sistem pertanahan di Kementerian Pertanian dan Pedesaan Cina. Kemudian melihat koperasi yang mengelola pertanian organik, pertanian ekologis, industri desa.
Atas prestasi tersebut, Anggota Litbang kabarindonesia.co, Agus Guntoro mendapatkan kesempatan untuk melakukan wawancara khusus dengan Rio Remota di Kantor Desa Hanura pada Senin (8/10/2023). Berikut hasil wawancara lengkapnya.
Kabar Indonesia :
Ini tadi dari redaksi kabarindonesia.co menyiapkan beberapa pertanyaan untuk Pak Kades. Pertanyaannya terkait dengan informasi terpilihnya Pak Rio mewakili Desa Hanura untuk studi banding ke Cina. Alhamdulillah ini prestasi lagi bagi Desa Hanura setelah kemarin terpilih sebagai salah satu dari 10 Desa Anti Korupsi di Indonesia yang dianugerahkan oleh KPK.
Rio Remota :
Bener Mas, 10 desa untuk Desa Anti Korupsi dan ya kemudian yang mau berangkat ke Cina ini ada 20 desa di Indonesia.
Kabar Indonesia :
Kami kabarindonesia.co mengucapkan selamatlah ya atas terpilihnya Kepala Desa Hanura, Pak Rio mewakili Indonesia. Terbayang hanya 20 desa yang mewakili dari 74.000 desa.
Rio Remota :
Sekarang 75.965 desa Mas.
Kabar Indonesia :
Kami ingin tanya, apa yang melatarbelakangi terpilihnya Desa Hanura untuk mewakili Indonesia ke Cina?
Rio Remota :
Oh iya, pada saat itu kurang lebih di bulan Agustus ya. Tanggal 10-an kita masuk dalam nominasi studi banding ke Cina ya. Atau benchmarking programnya dari Kemendes PDTT. Kemudian kami itu diwawancarai. Saya sampai 2 kali diwawancarai. Pendek punya cerita alhamdulillah tanggal 19 Agustus kemudian saya dikabari bahwa kita (Desa Hanura) dinyatakan lulus. Masuk mewakili Indonesia untuk studi banding ke Cina Dengan 19 desa yang lain jadi semuanya 20 desa. Pada saat itu yang setahu saya kenapa kita masuk dalam nominasi itu Dikarenakan kita ini dinyatakan oleh Kementerian Desa salah satu desa yang memiliki inovasi dan memiliki terobosan baik.
Kabar Indonesia :
Jadi sebelumnya kan ada agenda yang sudah ditentukan. Destinasi yang sudah ditentukan. Kemana saja itu Pak Kades dan apa saja yang dipelajari di sana?
Rio Remota :
Ya yang paling dititikberatkan adalah tentang pemberdayaan desa. Dimana desa itu harus bisa lebih maju lagi ekonominya. Kemudian dengan apa namanya…tentang pemberdayaan masyarakatnya. Supaya bisa menuju digitalisasi yang lebih baik lagi.
Kabar Indonesia :
Selanjutnya Pak Kades informasi studi banding ke Cina tadi Pak Kades katakan ini adalah sebuah informasi benchmarking ya? Tolak ukur yang jelas itu maksudnya bagaimana?
Rio Remota :
Tadi disampaikan ada beberapa institusi. Terus ada beberapa lembaga tujuan, perusahaan-perusahaan. Ataupun desa ya Desa yang mempunyai kegiatan-kegiatan bisnis. Mungkin ada pemberdayaan yang mendukung peningkatan ekonomi. Nah kemudian juga melibatkan nanti beberapa mitra ya. Terutama dengan pemimpin desanya.
Kabar Indonesia :
Menurut Pak Kades seperti apa kira-kira nanti desain belajarnya di sana?
Rio Remota :
Belajar tentang tata kelola pemerintah saja. Kemudian kita tahu di Cina itukan negara yang memang anti korupsinya minim. Semua agenda sudah disiapkan oleh Kementerian Desa dan Pemerintah Cina. Pembelajaran itu saya yakin itu menyeluruh. Menyeluruh dari semua tentang tatanan yang ada. Itu yang memang dititikberatkan. Sampai saya juga dapat informasi bahwa di sana itu kita benar-benar studi. Belajar. Sampai diwajibkan membawa laptop. Kemudian bikin laporan, report perharinya.
Kabar Indonesia :
Baik Pak Kades jadi kalau dari informasi itukan salah satu materinya nanti ada revitalisasi pedesaan dan pertanian. Ini bagaimana?
Rio Remota :
Kita akan belajar reformasi sistem pertanahan dari Kementerian Pertanian di Cina sana. Untuk belajar dan mengelola, termasuk untuk mengelola pertanian organik Yang saat ini memang lagi digencarkan. Jadi memang pemerintah nasional dan Presiden juga statemennya jelas.
Kabar Indonesia :
Mohon dipertegas soal pertanian organik Pak Kades?
Rio Remota :
Terkait dengan pertanian ekologis dan pertanian organik ini ya sudah barang tentu saya pasti memang menyambut ini dengan gembira. Karena ini adalah kesempatan yang luar biasa Untuk kita benar-benar menggali potensi ilmu yang ada memang di negara Cina. Salah satu titik tujuannya adalah tentang pemberdayaan desa. Dimana pemberdayaan desa itukan banyak nyangkut aspeknyakan. Tentang ekonomi, tentang sosial budaya, tentang pertanian, perkebunan, dan peternakan. Nah itu sudah barang tentu saya memang tidak akan menyia-nyiakanlah kesempatan itu. Supaya bisa mengimplementasikan untuk desa-desa yang lebih khusus untuk desa-desa di Lampung.
Kabar Indonesia :
Pak Kades, ini kan kalau di Cina sama kita itu ada perbedaan kultur ya. Budaya, tradisi, dan kebiasaan Kemudian bukan hanya kultur budaya tapi secara geografis. Secara geografis itu ada perbedaan. Sudah pasti tanah, iklim, dan lain-lain berbeda. Menurut Pak Kades, nanti kira-kira setelah kembali dari Tiongkok, apakah bisa semuanya diterapkan sepenuhnya gitu hasil pembelajaran di sana Untuk kita khususnya cerita di Indonesia?
Rio Remota :
Ya mudah-mudahan, karena saya juga belum mengalami sampai ke Cina. Baru akan berangkat haha… Ya mudah-mudahan harapan saya begitu. Kultur yang ada atau apa ya? Sistem yang ada di Cina sana memang bisa benar-benar diterapkan di Indonesia mudah-mudahan seperti itu.
Kabar Indonesia :
Harapan Pak Kades terhadap warga Desa Hanura setelah nanti mendapat pembelajaran di sana apa harapannya?
Rio Remota :
Harapan besar saya ya itu benar-benar memang Hanura ini pengen saya sama-sama bergerak. Bersama menjadi desa modern dengan segala budaya yang saat ini ada di hadapan kita. Saya sih harapannya itu benar-benar budaya malas dan budaya ketidakpercayaan itu hilang. Supaya apa, supaya percepatan pembangunannya lebih cepat dirasakan.
Kemudian, saya dan warga Desa Hanura berterima kasih dengan Kementerian Desa, PDTT. Sudah memberikan kepercayaan kepada Desa Hanura yang lagi-lagi selalu support, memberi kepercayaan. Kepada Pemprov Lampung dan Kabupaten Pesawaran yang selalu telaten dan sabar mendampingi terus ya. Ini dari dulu sampai dengan sekarang. Berfokus kepada desa harus maju.
Dari semua itu saya belajar, desa itu harus bisa memberikan apa namanya embrio kepada tatanan yang ada saat ini. Itu harapan dari Pak Bupati Pesawaran. Saya juga dapat wejangan dari Beliau kemarin, “Jangan disia-siakan waktunya. Belajar yang benar supaya nanti pulang bisa diimplementasikan di desa-desa lain.”
Kabar Indonesia :
Itu pencapaian yang luar biasa. Jadi kami segenap keluarga besar kabarindonesia.co mengucapkan selamat.Luar biasa, excellent untuk Pak Kades Desa Hanura. Mudah-mudahan nanti bisa belajar di sana dan belajar dengan enjoy. Juga selamat sampai tujuan dan kembali ke rumah dengan sehat.