Batanghari, Kabarindonesia.co
Jelang pemilihan umum (pemilu) 2024 yang dilaksanakan pada 14 Februari 2024, beragam cara yang dilakukan oleh setiap calon mulai dari mlakukan kampanye dialogis sampai memberi bantuan sosial. Tujuan semua itu adalah untuk meraih empati warga.
Namun pendekatan yang demikian sering belum cukup karena nama baik sang calon juga dipertaruhkan. Misal apakah rekam jejak si calon pernah menyakiti hati warga atau tidak, dan apakah calon sering membantu warga atau tidak. Semua itu terekam di hati warga dan tinggal warga yang menentukan pilihannya.
Kabar indonesia.co melakukan wawancara eksklusif dengan salah satu calon legislatif (caleg) dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, H. Arzanil. Ia mencalokan diri melalui daerah pemilihan (dapil) 2 Kabupaten Batang Hari dan Muaro Jambi dengan nomor urut 03.
Saat dijumpai dirumahnya, pria kelahiran tahun 1971 yang memiliki seorang anak dan berlatar belakang pengusaha listrik ini terlihat santai dengan menggunakan kostum kaus oblong dengan bawahan kain sarung.
Sambil menikmati kopi, Kabarindonesia.co menanyakan apa motivasi Arzanil sehingga mau mencalonkan diri sebagai wakil rakyat.
“Saya orangnya selalu dekat dengan semua kalangan dan selalu berempati serta membantu terhadap mereka yang membutuhkan. Tidak perlu saya katakan satu persatu. Biarlah Tuhan yang tahu, namun hanya sebatas demikian. Saya tidak bisa berbuat dalam kebijakan karena saya tidak berada dalam ruang pengambil kebijakan,” ucap Arzanil.
“Saya ingin berbuat lebih banyak lagi. Setelah saya renungkan, saya mengambil keputusan untuk maju menjadi anggota parlemen di tingkat Provinsi Jambi sehingga kalau terwujud, ruang untuk membantu masyarakat lebih banyak dan luas,” lanjut Arzanil.
Saat ditanya mengapa memilih mencalonkan diri di Provinsi Jambi melalui PDI Perjuangan, Arzanil menjawab lugas.
“Ya, karena niatnya mau membantu masyarakat lebih banyak dan luas jadi harus di level provinsi. Saya memilih PDI Perjuangan karena memang sudah lebih 5 tahun saya di PDI Perjuangan Provinsi Jambi,” ujar Arzanil.
Arzanil juga menyampaikan jika PDI Perjuangan, “Memang partainya masyarakat kecil dan partai yang tidak sembarangan dalam kaderisasi.”
Arzanil juga pernah mencalonkan diri dari PDI Perjuangan sebagai Calon Wakil Bupati Batanghari.
Arzanil mengungkapkan, banyak caleg setelah jadi meninggalkan konstituennya dan cenderung mementingkan diri pribadi.
“Kalau saya, selama ini belum diparlemenpun selalu aktif di dunia sosial dan keagamaan. Saya juga punya prinsip, meninggalkan konstituen itu adalah perbuatan dosa, karena yang memilih kita itu masyarakat. Tanpa dipilih mustahil rasanya kita duduk di parlemen. Maka, komitmen mementingkan kebutuhan masyarakat adalah yang utama,” tegas Arzanil.
Baidillah