Batang Hari, KabarIndonesia.co
Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, mengadakan audiensi dengan Bawaslu Batanghari pada Kamis, 18 Januari 2024. Audensi dimulai sekira pukul 09.00 WIB, bertempat di kantor Bawaslu Batanghari.
Audensi ini mengusung tema; Menjalin Kemitraan dan Kerja Sama Dalam Informasi Publikasi Berita. Pada audensi tersebut, berkesempatan hadir Ketua Bawaslu Kaspun Nazir, S.Hum, M. Hum, Sekretaris Bawaslu Suhabli, SE., beserta beberapa Ketua Devisi Bawaslu Kabupate Batanghari. Sedangkan IWO Batanghari dihadiri oleh Ketua IWO Rudi Siswanto dan pengurus- pengurus IWO serta beberapa anggotanya.
Forum Audiensi dimulai dengan penyampain pandangan dari Banwaslu Kabupaten Batanghari dan IWO Batanghari, kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab berkenaan dengan tema audensi tersebut.
Pada audensi ini terukap persoalan dan kendala yang dihadapi oleh Bawaslu Batanghari, yakni rendahnya kesadaran politik masyarakat yang berimbas terhadap kurangnya keterlibatan dan peran aktif masyarakat dalam membantu Bawaslu untuk mengontrol pelanggaran- pelanggaran pemilu.
“Ini terbukti, dimana hingga saat ini hanya ada 2 laporan dari masyarakat pada tahun 2023”, ungkap Kordinator Devisi Hukum Robi Yansa, S.Hum.
Bawaslu Batanghari berharap, di awali dengan forum audensi ini, kedepannya ada agenda bersama Banwaslu dan Ikatan Wartawan Online (IWO) untuk terus menjalin kemitraan dan kerja sama guna mensukseskan pemilu 2024. Sehingga tercapai pemilu yang jujur dan adil serta memperkecil pelanggaran dan mencegah politik uang ditengah-tengah masyarakat.
Rudi Siswanto sebagai Ketua IWO Batanghari, menekankan; sebagai jurnalis kami menempatkan diri senetral mungkin pada pemberitaan, untuk memberi informasi yang mendidik bagi masyarakat. IWO Batanghari yang saat ini beranggota sebanyak 22 orang dari 11 media online, siap membantu Banwaslu guna untuk menyukseskan pemilu 2024. Untuk selanjutnya secara teknis agenda kemitraan dan kerja sama kedua belah pihak baik Bawaslu dan IWO akan di bicarakan lebih tersistematis. (M.Arief)