Lampung Barat, Kabar Indonesia-Awal masuk ke komplek Situs Batu Brak, deretan batu besar yang berdiri tegak akan menyambut siapa saja yang berkunjung ke lokasi tersebut. Deretan batu-batu itu berasal dari masa megalitikum.
Situs Batu Brak ini terletak di desa Pekon Purawiwitan, Kecamatan Kebun Tebu, Lampung Barat, Lampung. Situs ini juga disebut situs megalitik Kebon Tebu. Situs ini juga telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah Indonesia. Penetapan ini tertuan di No SK: KM.12/PW.007/MKP/2004, Tanggal SK: 3 Maret 2004. RI.
Untuk sampai ke Situs Batu Brak, diperlukan waktu 4 jam perjalanan dari Bandarlampung dengan jarak tempuh 182 km.
Situs Batu Brak awalnya merupakan perkebunan kopi milik dari penduduk setempat. Situs ini terdiri dari batu menhir sebanyak 40 buah, batu dolmen sebanyak 38, batu datar 2, dan batu kelompok yang berjumlah beberapa buah. Pemugaran pada situs ini sudah dilakukan sebanyak dua kali yaitu tahun 1984 dan 1989. Jenis-jenis peninggalan sejarah yang ada di situs Batu Brak antara lain: batu datar, menhir, dolmen serta batu umpak.
Sekelompok petani yang hijrah dari Liwa ke Kecamatan Kebun Tebu pada tahun 1934 untuk membuka hutan yang dijadikan lahan kebunlah yang diklaim pertama kali menemuka situs ini. Kini keturunan petani-petani tersebut banyak bermukim di Pekon Muara Jaya II, Kecamatan Kebun Tebu, Kabupaten Lampung Barat.
Klaim yang berasal dari cerita turun temurun ini diperkuat petugas pengelola Situs Batu Brak, Suhardi.
“Situs Batu Brak ini pertama kali ditemukan orang-orang dari Liwa tahun 1934. Kemudian tahun 1951 oleh rombongan transmigrasi Biro Rekontruksi Nasional (BRN) yang berasal dari Subang Jawa Barat yang Raden Puradiredja mulai dirawat,” terang Suhardi.
Pada tahun 1981 dan tahun 1989 pemerintah melakukan dilakukan pemugaran.
“Jenis batuan di Situs Megalitik Batu Brak mempunyai kekerasan tinggi sehingga sulit dipahat. Lebih-lebih bebatuan ini mengandung silika,” kata Suhardi.
Alternatif Destinasi Wisata
Di masa liburan seperti libur Natal dan Tahun Baru kali ini, Situs Batu Brak bisa dijadikan salah satu alternatif Destinasi wisata yang bisa, bahkan wajib dikunjungi di Lampung Barat.
“Saya senang bisa sampai ke situs kuno ini. Lelah saya naik mobil 3 jam setengah terbayar sudah,” ujar Haryanto (59) salah satu pengunjung dari Kota Metro, Lampung.
Di Situs Batu Brak, pengunjung tidak hanya disuguhi oleh susuan batu-batu besar yang tertata rapi. Pengunjung juga akan merasakan sensasi kesejukan udara dan suasana adem khas pegunungan Bukit Barisan.
Di kanan kiri situs megalitik ini, pengunjung juga akan disuguhi hamparan kebun kopi dan kolam ikan milik penduduk. Di sebelah kiri dari arah pintu masuk, puncak Gunung Abung menjulang tinggi dengan gagahnya.
Untuk diketahui, Situs Batu Brak sejak tahun 2022 dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Bengkulu. Sebelumnya situs ini dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten.
Kristian Agusani