Kepala Pekon Talang Sepuh, Purwanto bersama para sesepuh berfoto bersama. Foto: Dokumentasi Pekon Talang SepuhSeluruh Aparat Pekon Talang Sepuh mengikuti Pelatihan Sadar Hukum di balai pekon setempat. Foto: Dokumentasi Pekon Talang Sepuh.Talang Sepuh, Tanggamus, Kabar Indonesia-Pekon Talang Sepuh, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus berdiri berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Tanggamus Nomor 11 Tahun 2006 dan diresmikan pada 1 Juni 2007 oleh Bupati Tanggamus saat itu, Fauzan Sya’ie.
Pekon Talang Sepuh mulanya adalah pekon pemekaran atau pemecahan dari dua Pekon induk yaitu Pekon Talang Padang dan Pekon Suka Bandung. Saat pertama kali berdiri, Pekon Talang Sepuh jumlah penduduk Pekon Talang Sepuh terdiri atas 401 kepala keluarga (KK), 1.865 jiwa.
Untuk batas-batas Pekon Talang Sepuh sebelah utara berbatasan dengan Pekon Pungkut, di sebelah selatan dengan Pekon Way Halom, timur dengan Pekon Talang Padang, dan di barat dengan Pekon Sumanda.
Mayoritas etnis yang ada di Talang Sepuh etnis Jawa dan Sunda. Kepala Pekon Talang Sepuh menyampaikan Pekon Talang Sepuh mulanya dibangun oleh perantau dari Pulau Jawa.
“Kondisi ini terjadi karena dulunya kakek buyut masyarakat Talang Sepuh berasal dari Jawa dan untuk sekarang mayoritas sudah kelahiran Talang Sepuh,” terang Purwanto.
Kepala pekon definitif pertama adalah Sutrisno dan kepala pekon definitif yang kedua adalah Purwanto.
Saat ini, Pekon Talang Sepuh terdiri dari 5 dusun dan 11 RT. Dengan kondisi wilayah sebanyak 73 hektar untuk areal persawahan, 57 hektar untuk perkebunan, dan areal lahan pemukiman seluas 55 hektar tak heran jika bertani dan berkebun merupakan mata pencarian mayoritas dari penduduk Pekon Talang Sepuh.




Tantangan di Pekon Talang Sepuh
Kesulitan mendapatkan pupuk dan kendala irigasi air pertanian menjadi kendala utama bagi petani di Talang Sepuh.
“Warga Talang Sepuh kesulitan untuk mengairi sawahnya karena irigasi minim dan langkanya pupuk juga sering terjadi,” kata Purwanto, saat ditemui di Kantor Pekon Talang Sepuh pada Kamis (4/1/2024).
Purwanto juga menyampaikan kurangnya fasilitas umum (fasum) yang dimiliki Pekon Talang Sepuh.
“Saat ini fasum yang dimiliki Talang Sepuh itu kantor pekon, balai pekon, puskesmas pembantu, hedung pendidikan anak usia dini (PAUD), pondok pesantren, gedung PKBM bagi paket A, B, dan C,” terang Purwanto.
Kepala pekon muda ini mengatakan fasilitas yang masih kurang atau harus ada penambahan gedung PAUD.
“Gedung yang ada sekarang tidak mampu menampung siswa yang ramai membeludak hingga ke ruang-ruang guru,” ujar Purwanto.
Sedangkan untuk menempuh pendidikan dasar dan menengah, masyarakat Pekon Talang Sepuh harus rela sekolah di Pekon Talang Padang.
Selain itu, kendala lain adalah jalan lingkungan, drainase, dan lainnya.
“Prioritas saya adalah mengejar ketertinggalan Pekon Talang Sepuh di bidang fisik dan pemberdayaan warga tentunya,” lanjut Purwanto.
Menurutnya, ini sesuai dengan visi dan misinya sebagai Kepala Pekon Talang Sepuh, yaitu berusaha manjadikan masyarakat Talang Sepuh sebagai masyarakat yang berakhlaqul karimah, berpotensi, dan mempunyai daya saing tinggi sehingga bisa menciptakan sumber daya manusia yang yang handal.
Dedi Heryadi