Oleh: Farah Deba Istiqomah (Pemerhati Perempuan dan Anak)

Keseimbangan kerja dan kehidupan adalah hal penting bagi perempuan pekerja. Ini melibatkan pembagian waktu dan perhatian yang seimbang antara karier dan kehidupan pribadi. Menjaga keseimbangan ini dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Peran perempuan sebagai pekerja telah memberikan kontribusi yang nyata dalam perkembangan ekonomi dan sosial. Perempuan memiliki peluang yang sama untuk hadir dalam dunia kerja setara dengan laki-laki.
Akan tetapi bagi para perempuan khususnya yang telah menikah hal ini menjadi sebuah tantangan karena mereka harus melakukan banyak tugas di rumah dan juga kantor. Tekanan kerja yang terus meningkat berdampak pada pekerjaan wanita, dimana wanita meninggalkan lebih sedikit waktu untuk diri mereka sendiri. Dengan demikian, mencapai keseimbangan kehidupan kerja adalah kebutuhan bagi wanita bekerja untuk memiliki kualitas hidup yang baik.
Dalam Jurnal Manajemen Vol. 02 No. 02 (2019) pada artikel berjudul Kajian Work-Life Balance Pada Wanita Karir Berdasarkan Status Perkawinan yang di tulis Chandra Waskita Utama Putra, Jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Ma Chung dikatakan perkembangan zaman menciptakan sebuah hal baru dimana kaum perempuan bisa bekerja sama dengan pekerjaan kaum laki-laki.
Dengan adanya hal tersebut kaum perempuan terutama yang telah berkeluarga memiliki pola pikir untuk dapat memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarganya yang bertujuan untuk membantu suami.
Work life balance untuk perempuan berkarir belum mendapatkan perhatian penuh sehingga perempuan karir yang telah berkeluarga dapat mengalami sebuah tekanan dimana ditimbulkan oleh tuntutan di tempat kerja dan di lingkungan keluarga secara bersamaan, sehingga keseimbangan tidak dapat terjadi.
Keseimbangan yang perlu diperhatikan kaum perempuan karir dalam menghadapi dua tuntutan berbeda yakni keseimbangan waktu, keseimbangan keterlibatan, dan keseimbangan kepuasan. Ketika keseimbangan mampu diterapkan dengan baik perempuan karir tidak akan mengalami tekanan yang mampu memberikan efek negatif kepada mental individu.
Ketidakmampuan kaum perempuan untuk mencapai keseimbangan pada kedua lingkungan tersebut disebabkan oleh pembagian waktu yang terjadi ketika mengurus anak-anak di rumah dan membereskan rumah dengan tanggung jawab kepada pekerjaan di kantor, dengan adanya tekanan yang terjadi kaum perempuan akan mengalami sebuah perasaan gelisah dan kerepotan sehingga dapat terjadi kekacauan di kedua lingkungan tersebut.
Menurut Fisher, Bulger, dan Smith (2009) keseimbangan kerja dapat diukur dari sebuah pekerjaan dapat mengganggu kehidupan pribadi. Work-life balance perempuan karir yang telah berkeluarga sangat perlu dikaji dengan mendalam hal ini dikarenakan perempuan karir yang telah berkeluarga memiliki tanggung jawab ganda selain di tempat kerja, tanggung jawab perempuan karir yang sudah berkeluarga juga ada di rumah untuk mengasuh anak-anaknya dan suami, sehingga ketika keseimbangan tidak dapat tercapai perempuan karir yang telah berkeluarga akan mengalami stress yang berat. Karena perempuan karir merupakan perempuan yang memiliki sebuah pekerjaan dengan dorongan ekonomi maupun kemampuan dan keterampilan yang menunjang.
Menurut Iklima (2014) perempuan karir merupakan perempuan yang bekerja dengan latar belakang alasan ekonomi maupun keterampilan pengetahuan dan pengaktualisasian diri untuk memperoleh kepuasan. Perempuan karir dengan status perkawinan yang sudah menikah akan mengalami sebuah konflik dengan pasangannya ketika keseimbangan antara kehidupan kerja dan keluarga belum di terapkan.
Dalam Jurnal Buletin psikologi Volume 21, No. 2 tahun 2013 yang ditulis oleh Ari Handayani mengenai Keseimbangan Kerja Keluarga pada Perempuan Bekerja seorang perempuan yang bekerja, memiliki peran ganda yang harus dijalankan pada saat bersamaan. Seorang dosen perempuan, pada satu sisi ingin mencapai kinerja yang optimal dalam fungsi pengajaran, penelitian, pengabdian dan unsur penunjang yang lain. Di sisi lain pada saat bersamaan, juga ingin berhasil dalam peran di rumah tangga. Sesuai keadaan sosial budaya yang tumbuh dan berkembang di Indonesia, ada tiga unsur utama tugas perempuan dalam rumah tangga, yaitu sebagai istri, pendidik, dan ibu rumah tangga. Menjalankan dua peran sekaligus di saat bersamaan rentan menimbulkan konflik. Dengan demikian, permasalahan pekerjaan dapat mempengaruhi peran ibu dalam keluarga, dan permasalahan keluarga dapat mempengaruhi kinerja dosen.
Lebih lanjut hasil penelitian Handayani dan kawan-kawan (2012) menunjukkan bahwa kinerja dosen perempuan dipengaruhi oleh konflik kerja keluarga. Artinya ketika seorang dosen perempuan mempunyai konflik berkaitan dengan pekerjaannya, akan menghasilkan kinerja yang kurang baik. Melihat dari sisi positif dan negatif tersebut, dapat dipahami bahwa sebagian besar perempuan yang bekerja sulit mencapai keseimbangan kerja dan keluarga, karena ketika berada dalam ranah kerja maupun keluarga, ada satu sisi yang diuntungkan, tetapi di sisi lain ada sesuatu yang harus dikorbankan.
Hasil penelitian Keene dan Quadagno (2004) mendukung hal tersebut, bahwa 60% orang dewasa yang bekerja menunjukkan sulit untuk mencapai keseimbangan, terutama pasangan suami istri yang keduanya bekerja dengan anak di bawah 18 tahun.
Salah satu upaya meminimalkan terjadinya konflik antara antara pekerjaan dan keluarga adalah dengan menyeimbangkan antara aktivitas pekerjaan dan aktivitas dalam keluarga. Bagaimanapun dengan bekerja akan selalu ada konflik, tetapi setidaknya tetap mengupayakan adanya kepuasan dalam ranah kerja dan keluarga dengan konflik yang minimal, sehingga tercapai keseimbangan kerja keluarga. Dengan demikian, ketika banyak persoalan yang dialami oleh para perempuan bekerja, ada sebagian yang dapat menikmati peran kompleksnya, namun ada juga yang merasa kesulitan hingga akhirnya persoalan-persoalan kian berkembang dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan keseimbangan kerja dan keluarga, para peneliti mempunyai definisi yang berbeda-beda.
Dalam hal ini menurut penulis Ari Handayani, keseimbangan kerja keluarga adalah ketika seseorang mampu berbagi peran dan merasakan adanya kepuasan dalam peran-perannya tersebut, walaupun tetap ada konflik yang minimal.
Berkaitan dengan keseimbangan kerja dan keluarga, para peneliti mempunyai definisi yang berbeda-beda. Dalam hal ini menurut penulis, keseimbangan kerja keluarga adalah ketika seseorang mampu berbagi peran dan merasakan adanya kepuasan dalam peran-perannya tersebut, walaupun tetap ada konflik yang minimal. Kondisi ini sesuai dengan pendapat Clark (2000) bahwa keseimbangan kerja dan keluarga merefleksikan kepuasan individu dalam peran dalam ranah keluarga mau pun peran-peran dalam ranah kerja, dengan konflik minimal.
Pendapat yang sama dikemukakan Voydanoff (2005) bahwa keseimbangan kerja keluarga adalah suatu keadaan ketika individu merasa efektif dan merasakan kepuasan dalam peran keluarga dan kerja yang cocok dengan prioritas skala kehidupannya. Pernyataan ini mengandung pengertian bahwa keseimbangan, khususnya berkaitan dengan ranah kerja keluarga ini bersifat subyektif. Kendati demikian, hal ini menjadi suatu hal yang penting (Prerna, 2012, Ueda, 2012) khususnya bagi perempuan (Robert, 2007), karena para perempuan bekerja lebih banyak mengalami masalah daripada kaum laki-laki.
Dari banyaknya penelitian dan kajian oleh para ahli bisa sebagai seorang perempuan yang bekerja, pada dasarnya kemampuan untuk menyeimbangkan peran dalam ranah keluarga dan kerja tentu saja dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan lingkungan kerja. Ada berbagai strategi yang bisa Anda terapkan untuk mencapai keseimbangan yang sehat antara karier dan kehidupan pribadi. Beberapa strategi termasuk mengatur batas waktu, berinvestasi dalam perencanaan yang baik, delegasi, dan merawat kesehatan fisik dan mental Anda. Bisa dengan cara tetapkan waktu yang tepat untuk bekerja dan waktu untuk bersantai, buat jadwal antara pekerjaan kantor dan pekerjaan di rumah agar semua tersusun dengan baik, percayakan beberapa tugas kepada orang lain untuk meringankan beban Anda terutama yang berkaitan dengan pekerjaan di rumah.
Kehidupan yang seimbang memberikan manfaat besar bagi perempuan pekerja. Ini termasuk peningkatan kesehatan fisik dan mental, peningkatan produktivitas, kebahagiaan, dan hubungan pribadi yang kuat. Dengan keseimbangan yang tepat, Anda akan merasa lebih bahagia dan puas dengan hidup Anda