Lampung Barat, Kabarindonesia.co
Konflik antara manusia dan binatang liar seperti gajah, harimau, dan beruang kerap terjadi di Lampung Barat dan hingga saat ini masih menjadi persoalan serius yang belum dapat terselesaikan.
Dengan 75% wilayah merupakan kawasan hutan, peluang terjadinya konflik antara manusia dan binatang buas sangat mungkin terjadi di Lampung Barat.
Kali ini nasib nahas menimpa warga Pemangku Sumber Agung II, Pekon (Desa) Sumber Agung, Kecamatan Suoh kabupaten Lampung Barat, Gunarso (47). Gunarso menjadi korban keganasan dari seekor harimau sumatera (Panthera tigris sondaica).
Peratin (Kepala Desa) Pekon Sumber Agung, Kecamatan Suoh, Joko Purnomo, membenarkan kejadian tersebut yang terjadi pada Kamis (8/2/2025) kira-kira pukul 17.30 WIB.
“Korban ditemukan sekitar 300 meter dari ditemukannya motor korban dengan kondisi sudah tidak bernyawa dan kaki kanan serta bagian belakang kepala mengalami luka tercabik,” ungkapnya kepada wartawan, Jumat (9/2/2024).
“Peristiwa terjadi saat korban hendak pergi menuju kebunnya, tetapi hingga waktu sore hari korban tidak kunjung kembali ke kediamannya sehingga pihak keluarga memutuskan untuk menyusul ke kebun,” sambung Joko.
Joko menyampaikan, saat sampai di kebun, keluarga tidak menemukan korban hanya menemukan kendaraan yang digunakannya saat hendak pergi ke kebun.
“Maka saat itu juga dilakukannya pencarian korban di sekitar tempat ditemukannya motor milik korban,” jelasnya.
Setelah dilakukan pencarian, kata Joko, ditemukanlah korban sekitar 300 meter dari lokasi ditemukannya motor korban dalam keadaan sudah tidak bernyawa lagi.
“Kemudian setelah itu korban langsung dibawa ke kediamannya pada pukul 22.00 WIB untuk selanjutnya disemayamkan,” ujarnya.
Joko juga menerangkan, di sekitar lokasi kejadian terdapat juga bekas jejak kaki harimau dan ceceran darah yang menguatkan dugaan bahwa korban diterkam oleh harimau.
Haeruel Abadi