Banyuasin – Potensi daerah wajib dieksplorasi dan dikembangkan menjadi sebuah value ekonomi. Hal mendasar yang dilakukannya adalah memetakan potensi, mengemas, lalu melakukan branding masif secara online. Apalagi, teknologi digital saat ini tumbuh dan berkembang pesat. Hanya dibutuhkan smartphone dan koneksi internet, siapapun bisa menjadi agen perubahan di daerahnya bahkan untuk dirinya sendiri.
Indonesia terdiri dari puluhan ribu desa yang tersebar di berbagai wilayah sudah saatnya memulai membuka diri untuk dapat menyerap seluas-luasnya terhadap pemanfaatan teknologi informasi berbasis digital. Seperti yang akan dilakukan oleh Desa Sidomulyo yang berada di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Penerapan teknologi informasi berbasis internet di Desa Sidomulyo diinisiasi oleh Rahmat selaku Kepala Desa Sidomulyo yang melakukan terobosan sebagai desa pertama di Sumatera Selatan yang menerapkan layanan masyarakat dengan pemanfaatan digital.
“Berbagai manfaat dari perkembangan teknologi akan kami terapkan di Desa Sidomulyo untuk dapat memudahkan masyarakat dalam menerima layanan, antara lain pengurusan surat menyurat secara online, optimasi publikasi, pengelolaan Bumdes dan UMKM serta banyak lagi lainnya,” ujar Rahmat.
Saat ini Desa Sidomulyi sedang melakukan persiapan didampingi oleh Desanet sebagai penyedia teknologi dengan target pada Februari 2024 nanti program sudah dapat berjalan dan dinikmati oleh masyarakat Desa Sidomulyo.
Galih Gozan selaku CEO Desanet menegaskan akan mendukung dan mempersiapkan sistem layanan terbaik untuk Desa Sidomulyo.
“Kami sedang menyiapkan sistem dalam bentuk aplikasi dan web berbasis internet dengan baragam fitur layanan terbaik,” terang Galih ketika mengunjungi kesiapan Desa Sidomulyo pada Selasa (22/11/2023) lalu.
Penguatan Ekonomi Kerakyatan Nasional Sumatera Selatan (Peknas Sumsel) yang diketuai oleh Abdullah Rasjit turut menyambut positif langkah inovasi yang akan dilakukan oleh Desa Sidomulyo.
“Mudahnya akses online tersebut perlu ditunjang dengan minat masyarakat, terutama khususnya bagi Pemerintah Desa, untuk mau meng-upgrade diri dengan tujuan membranding desanya, Keterlibatan Bumdes pun tak kalah penting, karena bila mampu dieksplorasi dan dioptimalkan melalui pemanfaatan teknologi akan menjadi value positif bagi daerah untuk mendapatkan benefit ekonomi” ungkap Rasjid kemarin ketika ditemui di Palembang.
Rasjid yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Sumatera Selatan dan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Palembang menerangkan, desa-desa di Sumatera Selatan memiliki beragam potensi untuk dikembangkan sebagai sebuah ekosistem.
“Mengembangkan potensi kawasan dengan basis sumber daya manusia di desa-desa akan sangat menjual. Tentunya melalui tambahan edukasi, kemasan yang baik dan strategi branding digital yang tepat agar bisa membuka jalur pasar lebih luas hingga mancanegera,” tutup Rasjid.
RPS