Lampung Barat, Kabarindonesia.co-Hujan deras yang mengguyur Lampung Barat dalam beberapa hari ini dikeluhkan oleh sebagian masyarakat di kabupaten berjuluk negeri di atas awan itu.
Hujan berturut-turut dan tanpa jeda dari siang hingga malam, lalu berlanjut lagi pada pagi harinya membuat akrivitas sebagian masyarakat Lampung Barat tertunda. Bahkan sebagian menderita kerugian secara ekonomi.
Lasmiyati, pedagang sembako di Pasar Sampot, Pekon Padang Cahya, Kecamatan Balik Bukit mengeluh intensitas hujan yang tinggi menyebabkan pembeli menjadi sepi dan otomatis omset penjualan jadi menurun.
“Hari ini (Jum’at, 13/1/2024) saya menutup dagangan lebih awal. Soalnya dari buka dagangan pagi hari hingga tengah hari, belum ada sama sekali yang belanja,” keluh Lasmiyati.
“Jangankan mau setor untuk belanja barang lagi, dapat duit saja tidak. Kalaupun dapat juga langsung habis untuk bayar sewa lapak serta bayar sampah,” lanjut Lasmiyati.
Senada dengan Lasmiyati, keluhan terhadap dampak ekonomi akibat curah hujan yang tinggi juga disampaikan oleh Maryana warga Pemangku Pekon Balak, Pekon Padang Cahya, Kecamatan Balik Bukit.
Maryana yang sehari-hari bekerja sebagai buruh cuci pakaian panggilan mengeluh karena sudah tiga hari tidak dapat panggilan pekerjaan. Pelanggannya kebanyakan adalah keluarga ASN di lingkungan barak Pemkab Lampung Barat.
“Kalau hujan gini, pakaian jadi susah kering. Akibatnya, mereka yang biasa butuh jasa cuci pakaian dari saya, sudah 3 hari ini tak ada yang manggil,” keluh Maryana.
“Kalau tak ada panggilan nyuci, saya dapat uang dari mana? Sementara pengeluaran makin bengkak,” sambung Maryana.
Haeruel Abadi