Aliansi Pejuang Selamatkan Demokrasi Bengkulu Gugat Praktek Kotor Dalam Demokrasi di Indonesia 

- Editor

Senin, 12 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebuah spanduk Mimbar Bebas Seruan Taubat Demokrasi dibentangkan oleh Aliansi Pejuang Selamatkan Demokrasi Bengkulu pada Minggu (11/2/2024) malam. Foto: N. Sastro, Kabarindononesia.co

Sebuah spanduk Mimbar Bebas Seruan Taubat Demokrasi dibentangkan oleh Aliansi Pejuang Selamatkan Demokrasi Bengkulu pada Minggu (11/2/2024) malam. Foto: N. Sastro, Kabarindononesia.co

Bengkulu, Kabarindonesia.co

Lebih dari lima puluh orang yang tergabung dalam Aliansi Pejuang Selamatkan Demokrasi menggelar mimbar bebas di Simpang Lima jantung Kota Bengkulu. Aliansi Pejuang Selamatkan Demokrasi ini berasal dari akademisi, seniman, masyarakat sipil, organisasi mahasiswa seperti Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), dan Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI).

Aksi damai yang digelar kali ini bertajuk ‘Rezim Tuna Etika’ dan bertujuan menggugah kesadaran masyarakat atas erosi demokrasi yang terjadi di Indonesia.

Menurut Ricki Pratama Putra selaku koordinator lapangan (korlap) mimbar bebas, proses demokrasi yang terjadi telah menghancurkan pilar konstitusi. Perilaku elit penguasa dalam demokrasi telah mengabaikan etika berbangsa. Hal tersebut akan berdampak pada perpecahan dan kemunduran dalam berdemokrasi.

Baca Juga :  Ketua DPW PAN Bengkulu Ucapkan Terimakasih Pada BNNP Bengkulu

“Mimbar bebas malam ini, tempat kita yang terus peduli akan negeri ini, menyampaikan sikap lewat orasi, pembacaan puisi, dan menyanyikan lalu perjuangan. Kita menyampaikan pesan pada semua pihak kalau masih ada yang waras dan sadar melihat kondisi erosi demokrasi saat ini,” teriak Ricki.

Baca Juga :  Panwaslu Kecamatan Curup Timur Segera Rekrut PTPS

Dalam massa aksi juga terlihat Ahmad, mantan Ketua Teater Basurek membacakan puisi Lawan karangan Wiji Tukul.

“Aksi ini merupakan praktek nyata untuk ikut mengawal proses pemilu yang akan dilakukan tiga hari ke depan dan dilakukan dalam waktu yang sempit ini,” kata Ahmad.

Terlihat hadir juga beberapa aktivis 1998 dan pengacara muda mendampingi massa aksi yang melakukan mimbar bebas. Aksi diakhiri dengan membacakan Deklarasi Ratu Samban ‘Seruan Tobat Demokarasi’.

 

N. Sastro

Berita Terkait

“Tuhan Tidak Tidur, Tuhan Maha Adil, Demi Membela Kebenaran dan Kehormatan Kami Siap Mendampingi dan Membela Para Kepala Desa Itu” Agustam Rahman
Kontak Tani Nelayan Andalan Kecam Keras Aksi Kekerasan Terhadap Anggota Kelompok Tani di Kecamatan Kemuning
TIM HUKUM HELMI MIAN SIAP “PERANG”
DPD IKADIN BENGKULU gelar Pendidikan Profesi Advokat
Helmi Hasan-Elva Hartati Silaturahmi Ke DPP PDI Perjuangan
KPU Rejang Lebong Belum Terima Persyaratan Bakal Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati
Polres Rejang Lebong Ringkus Pelaku Penyebar Foto Asusila
Pemda Rejang Lebong Gelar Festival Kebudayaan dan Bazar UMKM Dalam Rangka HUT Kota Curup ke-144 
Berita ini 36 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 19 September 2024 - 22:55 WIB

“Tuhan Tidak Tidur, Tuhan Maha Adil, Demi Membela Kebenaran dan Kehormatan Kami Siap Mendampingi dan Membela Para Kepala Desa Itu” Agustam Rahman

Rabu, 28 Agustus 2024 - 11:24 WIB

Kontak Tani Nelayan Andalan Kecam Keras Aksi Kekerasan Terhadap Anggota Kelompok Tani di Kecamatan Kemuning

Senin, 19 Agustus 2024 - 22:29 WIB

TIM HUKUM HELMI MIAN SIAP “PERANG”

Senin, 3 Juni 2024 - 06:17 WIB

DPD IKADIN BENGKULU gelar Pendidikan Profesi Advokat

Jumat, 31 Mei 2024 - 10:29 WIB

Helmi Hasan-Elva Hartati Silaturahmi Ke DPP PDI Perjuangan

Rabu, 8 Mei 2024 - 20:29 WIB

KPU Rejang Lebong Belum Terima Persyaratan Bakal Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati

Rabu, 8 Mei 2024 - 20:26 WIB

Polres Rejang Lebong Ringkus Pelaku Penyebar Foto Asusila

Rabu, 8 Mei 2024 - 20:20 WIB

Pemda Rejang Lebong Gelar Festival Kebudayaan dan Bazar UMKM Dalam Rangka HUT Kota Curup ke-144 

Berita Terbaru

Maaf !!! Tidak Dapat Disalin