Sukamaju, Sukau, Lampung Barat – Masyarakat Pekon Suka Mulya, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat, berkeluh kesah mengenai putusnya jembatan penghubung Way Warkuk yang menghubungkan Pekon Pagar Dewa dan Pekon Suka Mulya yang rusak akibat bencana banjir bulan November tahun 2022 lalu.
Tohir (47) Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan Pekon Suka Mulya, Kecamatan Sukau Lampung Barat mengatakan, “Kami membutuhkan jembatan itu. Jembatan itu vital untuk kami, karena kurang lebih 500 kepala keluarga (KK) atau sekitar 2.700 penduduk pengguna jembatan penyeberangan tersebut.”
Saat ini memang ada jembatan gantung berukuran panjang 30 meter dan lebar 2 meter yang digunakan warga untuk menyeberangi Way Warkuk. Namun warga juga menyampaikan jika kondisi jembatan gantung yang ada mulai rapuh dimakan usia.
“Jembatan gantung yang ada hanya bisa dilalui orang jalan kaki dan motor saja. Mobil mana bisa lewat sana. Jangan sampai Pekon Suka Mulya jadi pekon terisolir,” kata Tohir.
Tohir berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lambar segera mengganti jembatan gantung dengan jembatan semi permanen atau permanen. Karena banyak sekali kerugian buat masyarakat. Apalagi ketika akan membawa keluar hasil panen sangat terkendala dengan kondisi jembatan.

Salah satu pemilik kendaraan tidak 4 jenis bak terbuka sekaligus pengurus LKPMD Pekon Suka Mulya, Udin (45) mengatakan, “Berat barang hasil bumi onase yang di keluarkan dari Pekon Sukamaju berat-berat. Saya bisa keluarkan kurang lebih 50-60 ton perbulan dari hasil panen petani baik kopi, kakau, pinang, sayur mayur, beras, dan lainnya.”
Sejak jembatan Way Warkuk rusak, kendaraan roda 4 dan roda 3 milik warga Pekon Suka Mulya mau tidak mau terparkir di rumah karena tidak bisa menyeberangi Way Warkuk.
Sementara salah satu dewan guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Sukau, Rusdi (50) menyampaikan harapannya, “Saya berharap Pemkab Lambar, Pemerintah Provinsi Lampung, dan Pemerintah Pusat agar kiranya segera memperbaiki jembatan Way Warkuk. Supaya dapat di lewati kendaraan roda 4.”
Haeruel Abadi