Pengungsi Gaza Berbuka Puasa Ramadhan Dengan Makanan Kaleng di Reruntuhan

- Editor

Jumat, 15 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seorang pengungsi Gaza membaca Al-Qur'an di tengah reruntuhan Rafah. Foto: Reuters

Seorang pengungsi Gaza membaca Al-Qur'an di tengah reruntuhan Rafah. Foto: Reuters

Kabarindonesia.co

Saat salat magrib dikumandangkan di reruntuhan Gaza, keluarga Abu Rizek berbuka puasa dengan makan bersama direruntuhan rumah mereka pada Kamis (14/3/2024), dengan sedih mengingat semua yang telah hilang dalam kampanye militer Israel sejak itu. bulan suci umat Islam tahun lalu.

Meskipun keluarga tersebut telah berhasil mengumpulkan cukup makanan untuk berbuka puasa, sarapan saat matahari terbenam setelah seharian tanpa makan atau minum, banyak orang lain yang kurang beruntung di daerah kantong Palestina yang dilanda kelaparan.

“Ramadhan tahun lalu bagus tapi tahun ini tidak. Banyak barang yang sudah tidak ada lagi. Saudariku, keluargaku. Rumah kami hancur. Masih ada orang di bawah reruntuhan yang belum bisa dikeluarkan,” kata Um Mahmoud Abu Rizek.

Dia duduk bersila di antara dinding-dinding beton yang runtuh dan sedang memasak di atas api.

“Kami hanya makan sup dan makanan kaleng. Sekaleng kacang-kacangan. Kami sangat bosan dengan makanan kaleng dan merasa muak. Anak saya terus-menerus mengatakan perutnya sakit,” katanya, mengingat banyaknya makanan di bulan Ramadhan yang lalu.

Baca Juga :  TPID Adakan High Level Meeting dan Capacity Building Jelang Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah

Hampir setiap tahun, keluarga berkumpul dengan teman dan tetangga untuk duduk di malam hari, makan, berdoa, dan merayakan bersama.

“Tahun ini tidak ada tetangga atau orang-orang tercinta. Mereka tidak ada lagi di sini. Yang tersisa hanyalah kami dan anak-anak, duduk di sini. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi dengan kami,” katanya.

Bergantung Pada Bantuan Pangan

Perang di Gaza dipicu pada 7 Oktober ketika pejuang Hamas mengamuk di Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang menurut penghitungan Israel.

Serangan darat dan udara Israel sejak itu telah menewaskan lebih dari 30.000 orang, menurut otoritas kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, dan membuat sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya mengungsi.

Harapan untuk gencatan senjata di bulan Ramadan pupus ketika Israel dan Hamas berdebat mengenai persyaratan tersebut.

Baca Juga :  Tekan Inflasi, Pemkab Lampung Barat Adakan GPM di Kecamatan BNS

Dengan hampir seluruh impor pangan komersial dihentikan, sebagian besar penduduk Gaza kini sepenuhnya bergantung pada bantuan pangan. Banyak di antara mereka yang hanya makan di dapur umum, termasuk saat berbuka puasa di bulan Ramadhan.

Di salah satu dapur di Rafah, orang-orang berkerumun sambil memegang mangkuk plastik untuk sesendok makanan.

“Setiap hari kami punya 35 panci makanan, tapi 35 panci saja tidak cukup. Saya bersumpah bahkan 70 panci saja tidak cukup,” kata relawan Adnan Sheikh al-Eid, berharap bisa memberi makan lebih banyak orang yang putus asa dan terlantar di pengungsian. garis.

Seperti Abu Rizek, Idul Fitri hanya bisa mengenang nikmatnya Ramadhan sebelumnya. “Dulu ada dekorasi, makanan dan minuman. Tahun ini ada kesedihan dan keputusasaan,” ujarnya.

“Saya berusia 60 tahun dan saya belum pernah mengalami Ramadhan seperti ini,” tambahnya.

Ibnu Khotomi

Sumber: Reuters

Berita Terkait

Jaga Jambi Jaga Bumi: Yang Tumbuh Bukan Kehidupan Tapi Ketimpangan dan Krisis Iklim
Pada Hari Bumi, Sumatra Menolak Punah
Sikap Jarum Demokrasi Atas Kekisruhan Pertemuan Aktivis dan Intelektual Indonesia dengan Presiden Israel, Ganggu Agenda Politik Nadional
Elfadri Bayu Pradana harumkan nama Jambi di Penang Malaysia
Kegiatan Peringatan Hari Bumi, “Harmoni, Sedekah Bumi” untuk Keselamatan dan Kesejahteraan
Pemuda dan Masyarakat Semaran Pauh Semangat Menyambut Hari Bumi
Misteri Pesawat MH370
PBB Prihatin Isreal Makin Menggila di Jalur Gaza
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 24 April 2025 - 19:50 WIB

Jaga Jambi Jaga Bumi: Yang Tumbuh Bukan Kehidupan Tapi Ketimpangan dan Krisis Iklim

Kamis, 24 April 2025 - 12:23 WIB

Pada Hari Bumi, Sumatra Menolak Punah

Kamis, 1 Agustus 2024 - 11:55 WIB

Sikap Jarum Demokrasi Atas Kekisruhan Pertemuan Aktivis dan Intelektual Indonesia dengan Presiden Israel, Ganggu Agenda Politik Nadional

Senin, 1 Juli 2024 - 11:47 WIB

Elfadri Bayu Pradana harumkan nama Jambi di Penang Malaysia

Rabu, 1 Mei 2024 - 04:06 WIB

Kegiatan Peringatan Hari Bumi, “Harmoni, Sedekah Bumi” untuk Keselamatan dan Kesejahteraan

Selasa, 23 April 2024 - 08:10 WIB

Pemuda dan Masyarakat Semaran Pauh Semangat Menyambut Hari Bumi

Jumat, 15 Maret 2024 - 20:39 WIB

Pengungsi Gaza Berbuka Puasa Ramadhan Dengan Makanan Kaleng di Reruntuhan

Minggu, 10 Maret 2024 - 06:59 WIB

Misteri Pesawat MH370

Berita Terbaru

Tulang Bawang Barat

Wakil Bupati Tubaba Hadiri Pembukaan Open Turnamen Kapolres Cup 2025

Senin, 30 Jun 2025 - 19:29 WIB

Maaf !!! Tidak Dapat Disalin