Pringsewu, Kabarindonesia.co
Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 belum lama usai dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam berbagai jenjang juga belum mengumumkan dan menetapkan hasilnya, namun beberapa elemen masyarakat sipil telah mulai melontarkan harapan-harapannya, seperti yang disampaikan oleh Perkumpulan Akar Rumput Cabang Pringsewu melalui Ketua Cabang Perkumpulan Akar Rumput Pringsewu, Muhlasin pada Minggu (25/2/2024).
Muhlasin mewakili Perkumpulan Cabang Akar Rumput Pringsewu, melalui siaran persnya melontarkan beberapa poin yang diamanatkan pada Anggota Legislatif (Aleg) Pringsewu yang terpilih dalam Pemilu 2024.
“Kami, Pengurus Cabang Akar Rumput Pringsewu punya harapan dan amanat yang besar pada para Aleg Pringsewu periode 2024-2029. Intinya wakil rakyat harus memahami dan mengerti masalah-masalah yang dihadapi oleh rakyat,” kata Muhlasin.
Poin pertama yang disampaikan Muhlasin mengenai masalah yang dihadapi masyarakat Pringsewu yang sebagian besar berprofesi sebagai petani adalah permasalahan kelangkaan pupuk pada saat musim tanam.
“Pada hampir setiap musim tanam petani senantiasa mengeluh dengan langkanya pupuk di pasaran. Padahal pada saat itu petani sangat membutuhkan. Kami, masyarakat Pringsewu perlu para Aleg Pringsewu yang baru untuk ikut di garda depan mencarikan solusinya,” kata Muhlasin.
Kedua, Muhlasin menyampaikan persoalan maraknya alih fungsi lahan di Pringsewu, terutama pada lahan-lahan produktif yang menjadi ancaman bagi Kabupaten Pringsewu sebagai lumbung pangan nasional.
“Ketiga, masalah yang sedang kita hadapi di musim hujan ini. Masalah banjir. Saya dan Perkumpulan Akar Rumput Cabang Pringsewu minta kawan-kawan Aleg yang baru mulai mencari ide-ide brilian bagaimana mengatasi masalah banjir di Kabupaten Pringsewu,” ujar Muhlasin.
“Terakhir soal keberpihakan pada ekonomi rakyat, saya mengingatkan agar kawan-kawan Aleg yang baru membantu untuk mengendalikan keberadaan toko-toko swalayan modern yang merambah sampai ke desa-desa. Imbasnya, usaha perdagangan kecil-kecilan masyarakat Pringsewu kondisinya jadi makin sulit,” tegas Muhlasin.
Dedi Heryadi