El Nino Datang, Petani Pringsewu Meriang

- Editor

Senin, 11 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : ayobandung.com

Foto : ayobandung.com

Pringsewu – El Nino dan efeknya sudah terasa di mana-mana. Salah satunya di Kabupaten Pringsewu, Lampung. Efek El Nino yang sudah bisa dirasakan langsung adalah mengeringnya tempat-tempat air permukaan seperti sungai dan embung, berkurangnya volume air tanah, dan ancaman gagal panen.

Hal itu diungkapkan oleh Poniman (51) petani dari Pekon Pujodadi, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Poniman mengatakan, “Efek kemarau tahun ini yang terasa adalah cuaca yang luar biasa panas, sumber-sumber mata air mulai mengering.”

Poniman juga mengatakan pada Senin (11/9/2023), salah satu sungai yang penting bagi warga Pringsewu adalah Way Tebu yang melintas di daerah Pekon Buluk Karto dan Pekon lainnya di Pringsewu. “Sekarang air di Sungai Way Tebu kering sama sekali. Begitu juga dengan mata air-mata air di bukit-bukit. Bagaimana tidak kering mata airnya? Bukitnya juga sudah habis dikeruk dengan sewenang-wenang. Sumur kami juga mulai turun volume airnya.”

Keluhan yang sama juga disampaikan warga Pringsewu lainnya. Dalam keterangan yang disampaikan ke kabarindonesia.co, Waluyo (50), warga Pekon Kresno Mulyo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, mengatakan bahwa efek El Nino menyebabkan biaya produksi pertanian makin tinggi.

Baca Juga :  Polsek Pesisir Tengah Respon Cepat Kebakaran Gedung Pramuka Krui

“Kemarau (El Nino) tahun ini menyebabkan saya harus keluarkan biaya tambahan untuk sedot air. Kalau tahun lalu saya keluarkan biaya sedot air untuk aliri sawah 140-210 ribu, tahun ini saya harus keluarkan 280-350 ribu untuk sekali musim tanam,” keluh Waluyo.

Sementara itu, Erwin Remy (48) Sekretaris Serikat Petani Indonesia (SPI) Lampung menyampaikan bahwa di Kabupaten Pringsewu terdapat beberapa hal yang menyebabkan El Nino jadi begitu terasa.

“Menurut pengamatan saya, untuk Kabupaten Pringsewu, pemerintah kurang serius dalam menghadapi kemarau kali ini. Buktinya bisa dilihat saat petani butuh air, sumur bor yang dibangun pemerintah tidak bisa dipakai. Karena besarnya tenaga alat pompa air dengan volume air tidak seimbang. Jadi nyedot air sebentar saja, airnya langsung habis. Hal ini yang menyulitkan petani untuk mencukupi kebutuhan air bagi tanamannya,” ungkap Erwin.

Baca Juga :  Agung: Indonesia Impor Anggur 100.000 Ton/Tahun (Sebuah Wawancara Khusus Dengan Ketua ASPAI Pringsewu)

Erwin dengan gamblang juga menyampaikan bahwa embung-embung yang dibangun pemerintah di Kabupaten Pringsewu mengering dan kini tak berfungsi. “Harusnyakan kedalaman embung itu di atas 7 meter. Lah kenyataan embung di Pringsewu ini kedalamannya paling 3-4 meter. Makanya baru kemarau sebentar langsung kering.”

Erwin juga berpendapat kurangnya perhatian pemerintah juga bisa dilihat dari tidak adanya pemenuhan kebutuhan air petani Pringsewu dari Bendungan Way Sekampung yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2 September 2021 silam. “Petani Pringsewu belum menikmati air dari Bendungan Way Sekampung. Padahal lokasi bendungan itu ada di Pringsewu.”

Untuk diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, fenomena El Nino masih akan berlanjut sampai Februari tahun 2024. Sementara itu, BMKG mengungkapkan, 79% wilayah RI kini sudah masuk musim kemarau.

Seperti diketahui, Indonesia saat ini tengah mengalami fenomena iklim El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif. Yang memicu musim kemarau lebih ekstrem dan suhu lebih panas. Muhlasin

Berita Terkait

Dua Orang Pria Remaja Diamankan Satresnarkoba Polres Tulang Bawang Barat Atas Dugaan Kepemilikan Narkoba jenis Sabu
Resmikan Pasar Tematik Parosil Minta Dukungan Infrastruktur Kepada Pemerintah Provinsi
Tega ! Ayah Setubuhi Anak Kandung, Unit PPA Reskrim Polres Tulang Bawang Barat Amankan Pelaku Pria 40 Tahun
Launching Program TubabaQ Berdaya, Bupati Tubaba: Ciptakan Pelaku UMKM yang Berdaya dan Mandiri
Pemkab Tubaba dan Kejaksaan Teken MoU: Sinergi Kuatkan Pelayanan Publik dan Berantas Korupsi
Jadwal Kepulangan Jemaah Haji Kabupaten Lampung Barat Tahun 2025
Bupati Tubaba Luncurkan KKO 2025: Siapkan Generasi Atlet Berkarakter
Pakcik Akan Resmikan Wisata Pasar Tematik Jelajah Danau Ranau
Berita ini 167 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 15 Juni 2025 - 18:00 WIB

Dua Orang Pria Remaja Diamankan Satresnarkoba Polres Tulang Bawang Barat Atas Dugaan Kepemilikan Narkoba jenis Sabu

Sabtu, 14 Juni 2025 - 20:14 WIB

Resmikan Pasar Tematik Parosil Minta Dukungan Infrastruktur Kepada Pemerintah Provinsi

Jumat, 13 Juni 2025 - 17:57 WIB

Tega ! Ayah Setubuhi Anak Kandung, Unit PPA Reskrim Polres Tulang Bawang Barat Amankan Pelaku Pria 40 Tahun

Jumat, 13 Juni 2025 - 17:55 WIB

Launching Program TubabaQ Berdaya, Bupati Tubaba: Ciptakan Pelaku UMKM yang Berdaya dan Mandiri

Kamis, 12 Juni 2025 - 17:14 WIB

Pemkab Tubaba dan Kejaksaan Teken MoU: Sinergi Kuatkan Pelayanan Publik dan Berantas Korupsi

Rabu, 11 Juni 2025 - 14:54 WIB

Bupati Tubaba Luncurkan KKO 2025: Siapkan Generasi Atlet Berkarakter

Selasa, 10 Juni 2025 - 16:08 WIB

Pakcik Akan Resmikan Wisata Pasar Tematik Jelajah Danau Ranau

Kamis, 5 Juni 2025 - 20:11 WIB

KETUA PLB TEUKU WAHYU BERI PERINGATAN TEGAS KEPADA OKNUM WARTAWAN YANG INTIMIDASI KEPALA DESA

Berita Terbaru

Maaf !!! Tidak Dapat Disalin