Jalan provinsi yang menghubungkan Putih Doh dan Pertiwi yang sempat putus akibat tanah longsor pada Jum'at (1/12/2023).
Tanggamus, Kabar Indonesia – Awal musim penghujan tahun 2023 ini warga harus tingkatkan kewaspadaan terhadap bahaya bencana longsor. Longsor terjadi di beberapa desa di Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung pada Jum’at (1/12/2024).
Hujan yang mengguyur hampir 5 jam lamanya menyebabkan tanah longsor setidaknya di 7 desa (Pekon) di Tanggamus.
Tukino (54) salah satu warga Pekon Banjar Manis, Kecamatan Cukuh Balak, Kebupaten Tanggamus yang rumahnya rusak akibat tanah longsor Jum’at (1/12/2023).
Tukino (54) seorang warga Dusun Tulung Kuya, Pekon Banjar Manis mengatakan, “Tanah longsor terjadi di Pekon Doh, Putih Doh, Tanjung Betuah, Banjar Manis, Pampangan, Kanca Marga, dan Pertiwi.”
Tukino sendiri menjadi salah satu warga yang rumahnya terdampak oleh tanah longsor yang terjadi. Dari video yang diambil oleh Muhlasin, reporter Kabar Indonesia.Co Pringsewu terlihat sebagian dinding rumah Tukino jebol tertimbun tanah longsor.
Selain Tukino, tanah longsor juga merusak rumah Muslim, warga Pekon Banjar Manis yang lain. Dari video yang diambil, tampak bagian dapur rumah Muslim rusak berat ditimpa tanah longsor.
Tukino dan Muslim mengaku sampai Sabtu (2/12/2023) belum ada bantuan dari pemerintah.
Sementara itu, Kepala Pekon Banjar Manis, Asna Riza mengatakan, “Saya mohon pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus segera memberi bantuan warga yang terkena dampak tanah longsor.”
Asna Riza juga menunjukkan daftar warga Pekon Banjar Manis yang rumahnya rusak akibat tanah longsor.
Daftar nama warga Pekon Banjar Manis yang rusak akibat tanah longsor Jum’at (1/12/2023). Foto: Muhlasin, Kabar Indonesia
Selain merusak beberapa rumah warga Kecamatan Cukuh Balak, Tanggamus, tanah longsor juga mengakibatkan jalan provinsi yang menghubungkan Putih Doh ke Pertiwi tertimbun material longsor dan macet selama beberapa jam.
“Warga bergotong royong menyingkirkan dan membersihkan jalan dari tanah longsor menggunakan alat seadanya. Baru tengah hari jalan bisa dilewati lagi,” ujar Tukino.