Pringsewu-Di tengah suhu politik yang terus menghangat, DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Pringsewu terus berbenah.
Betapa tidak, pada pemilihan legislatif tahun 2019, PDI Perjuangan Pringsewu gagal mempertahankan mahkota juara 2 sebagai peraih kursi terbanyak. Jika sebelumnya pada tahun 2014 PDI Perjuangan Pringsewu bersama Golkar sama-sama memperoleh kursi parlemen terbanyak sebanyak 7 kursi, tahun 2019 PDI Perjuangan di Kabupaten Pringsewu mau tak mau gigit jari.
Pada tahun 2019 PDI Perjuangan di Pringsewu hanya mampu meraih 5 kursi di DPRD Kabupaten Pringsewu. Turun 2 kursi dari tahun 2014 dan tersalip oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berhasil memperoleh 6 kursi.
Untuk pileg tahun 2024, Ketua DPC PDI Perjuangan Pringsewu, Palgunadi menargetkan perolehan kursi PDI Perjuangan di Kabupaten Pringsewu sebanyak 8 kursi.
Dalam upaya mencapai target 8 kursi PDI Perjuangan di DPRD Kabupaten Pringsewu dan pemenangan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam pemilihan presiden pada Februari 2024, Palgunadi dengan terbuka membeberkan strategi dan taktik politiknya melalui saluran telepon aplikasi WhatsApp pada Kepala Biro Kabarindonesia.co Pringsewu, Muhlasin. Berikut hasil wawancara lengkapnya.
Muhlasin, Kabarindonesia.co :
Terjadi penurunan perolehan suara PDI Perjuangan di Pringsewu dari tahun 2014 ke 2019. Menurut Pak Pak Palgunadi apa yang menyebabkan hal itu bisa terjadi?
Palgunadi :
Pertama, tentang penurunan perolehan suara PDI Perjuang di Kabupaten Pringsewu di tahun 2019, banyak cerita, banyak penyebabnya. Tetapi secara umum yang terjadi adalah karena memang dari data yang kami pelajari itu penempatan caleg-caleg tidak sesuai dengan domisilinya.
Caleg yang punya basis masa di Gading Reji dicalonkan di Sukoharjo misalnya. Dan seterusnya terjadi seperti itu sehingga ada resistensi dan kemalasan caleg yang usangkutan untuk berjuang secara total.
Terus yang kedua memang kampanye atau sosialisasi partai secara kelembagaan secara institusi itu kurang. Lebih menonjol adalah kampanye caleg berorangan. Itu yang dari analisis yang kami baca dari data yang kami temukan di arsip partai.
Muhlasin, Kabarindonesia.co :
Apa program Pak Palgunadi untuk mengembalikan kemenangan PDI Perjuangan di Pringsewu?
Palgunadi :
Yang kedua tentang program untuk mengembalikan kemenangan PDI Perjuangan Pringsewu, tentu saja antitesa dari yang tadi bahwa kita akan menempatkan caleg-caleg sesuai dengan domisilinya dan sesuai dengan potensi suaranya.
Terus yang kedua semakin gencar seluas-luasnya kita sosialisikan partai, jadi berjuang dengan masyarakat. Kita utamakan milih partai daripada milih caleg, misalnya seperti itu. Yang kemudian yang kedua kita dapat keuntungan dari Pilpres. Karena sekarang caleg-caleg kita adalah perjuangkan Pak Ganjar dan Pak Mahfud akhirnya.
Jadi juga membawa angin segar dan itu harus disosialisikan yang kedua. Yang pertama kita sosialisasi partai, kedua sosialisasi capres baru. Kita yang caleg-caleg ini titip badan ke situ. Yang apa namanya programnyalah seperti itu secara umum ya.
Muhlasin, kabarindonesia.co :
Apa strategi dan taktik PDI Perjuangan Pringsewu untuk menang dalam Pileg, Pilpres, dan Pilkada di Pringsewu 2023?
Palgunadi :
Terus yang ketiga, strategi dan taktik PDI Perjuangan untuk menang di pileg, pilpres dan pilkada. Kalau taktik nanti kita bicarakan internal partai, tapi kalau strategi kita akan berkolaborasi.
Pertama, kolaborasi dengan rakyat, tentu saja karena rakyat lah pemegang suara tertinggi untuk memenangkan semua kontestasi pemilu. Jadi, caleg harus berkolaborasi dengan rakyat. Dan tidak bersaing antar caleg di internal PDI Perjuangan.
Kita harus mengerus suara partai lain. Kemudian jangan nanti kalau misalnya ada orang dari partai lain masuk ke partai kita, itu akan menambah suara kita. Kalau yang lalu-lalukan kalau ada calon kader dari luar PD perjuangan, wah itu bukan orang PDI perjuangan yang itu gak boleh, dan sepertinya itu salah.
Dan ini harus kita perbaiki caranya itu. Kemudian untuk Pilpres, Pilpres ini kita agak untung karena Pringsewu ini memang basisnya nasionalisme. Nasionalis itu banyak di Pringsewu sehingga jualan Pak Gajar dan Pak Mahfud ini saya rasa tidak begitu sulit.
Terus yang ketiga kalau pilkada, pilkada ini yang apa namanya perlu perhatian khusus. Selama ini PDI Perjuangan belum pernah mencalonkan kadernya sendiri, kader internalnya untuk menjadi kepala daerah.
Kalau wakil ya pernah tapi kalau ke kepala daerahnya belum. Saya berharap di pilkada yang akan datang PDI Perjuangan harus berani mencalonkan kadernya sendiri. Sehingga dengan demikian maka secara emosional suruh kader dan sepatusnya PDI Perjuangan punya rasa lebih kuat untuk memenangkannya karena ini keluarga sendiri seperti itu.
Muhlasin, Kabarindonesia.co :
Apa pesan Ketua DPC PDI Perjuangan Pringsewu untuk seluruh pengurus, kader, dan simpatisan PDI Perjuangan Pringsewu untuk memenangkan kompetisi politik 2024 di tengah persaingan politik yang makin hangat ini?
Palgunadi :
Kemudian yang keempat pesan untuk struktural terutama. Mulai sekarang struktural itu harus kompak. Kompak itu kata-kata yang mudah diucapkan tapi tidak mudah dilakukan. Tetapi kompak itu dalam arti bahwa kerja-kerja di lakukan bersama-sama, sinergi tidak bekerja sendiri-sendiri.
Kalau di Sukuharjo ada kader-kader kita yang jadi caleg, bisa mengkondisikan masyarakat, maka dibantu oleh kader dari kecamatan lain yang bisa masuk ke situ. Segmen masyarakat tergantung yang bisa didekati oleh kader-kader kita di tempat lain bisa dilakukan seperti itu.
Nah jadi, sinergi seluruh komponen partai di seluruh wilayah Kabupaten Pringsewu. Terus yang terutama adalah kita jualan partai dan jualan capres. Caleg, nebeng saja. Terima kasih.