Lampung Barat, Kabarindonesia.co
Siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Sukau, mengadakan kegiatan masak gulai langok dan permas iwa panggang (seruit khas Sukau) sebagai praktek dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Rabu (6/3/2024).
Rangkaian kegiatan gulai langok dan permas iwa panggang tersebut dilakukan selama 2 hari dan diikuti oleh siswa Kelas 7 A dan 7 B.
“Persiapan kegiatan dilakukan pada Selasa (5/3/2024), sedangkan kegiatannya sendiri dilakukan Rabu (6/3/2024),” kata Yunita Hartati, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum sekaligus penanggung jawab kegiatan.
Yunita Hartati menyampaikan jika ia merasa senang dan bersemangat saat mendampingi serta mengajarkan siswa dalam proses pembuatan gulai langok dan permas iwa panggang.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 3 Sukau, Irwanda memberikan apresiasi positif terhadap pelaksanaan kegiatan gulai langok dan permas iwa panggang.
“Semoga kegiatan ini memberi manfaat positif bagi upaya kami dan siswa-siswi SMPN 3 Sukau untuk melestarikan masakan dan budaya lokal Sukau,” kata Irwanda.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan upaya untuk mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila dengan menggunakan paradigma baru melalui pembelajaran berbasis projek.
Dengan menjalankan P5, pendidik diharapkan dapat menemani proses pembelajaran peserta didik untuk dapat menumbuhkan kapasitas dan membangun karakter luhur sebagaimana yang dijabarkann dalam Profil Pelajar Pancasila.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila, sebagai salah satu sarana pencapaian profil pelajar Pancasila, diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter, sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.
Dimensi profil pelajar Pancasila menunjukkan bahwa profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.
Haeruel Abadi