Lampung Barat, Kabarindonesia.co
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Sekuting Terpadu adakan Festival Nyambai sebagai upaya mengenalkan kearifan lokal kepada siswa. Kegiatan pembelajaran berbasis projek ini dilakukan sejak pertengah November 2023 hingga awal Maret 2024.
Dalam festival yang ditujukan untuk mengenalkan kebudayaan lokal ini, pesertanya terdidi atas siswa kelas 7 yang difasilitasi oleh Tim Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SMPN Sekuting Terpadu.
“Acara serupa pernah diberdayakan di sekolah-sekolah mulai dari masa kepemimpinan Bupati Parosil Mabsus,” ucap Koordinator P5 SMPN Sekuting Terpadu, Rita Dewi.
Rita Dewi menambahkan bahwa kegiatan Nyambai ini akan menjadi salah satu kegiatan unggulan siswa-siswi SMPN Sekuting Terpadu dengan motto ‘Dipha Bumi Diilik, Disan Langik Tijunjung (Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung).
Sementara itu, Kepala SMPN Sekuting Terpadu, Ariani Rosa Lesmana selaku penanggung jawab kegiatan Festival Nyambai saat dihubungi menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melahirkan profil pelajar pancasila di kalangan siswa SMPN Sekuting Terpadu. “Kegiatan ini merupakan salah satu implementasi kegiatan P5 yang mengutamakan penguatan kearifan budaya lokal,” ungkap Ariani.

Program P5
Dilansir Kemendikbud.go.id dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan upaya untuk mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila dengan menggunakan paradigma baru melalui pembelajaran berbasis projek.
Dengan menjalankan P5, pendidik diharapkan dapat menemani proses pembelajaran peserta didik untuk dapat menumbuhkan kapasitas dan membangun karakter luhur sebagaimana yang dijabarkann dalam Profil Pelajar Pancasila.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila, sebagai salah satu sarana pencapaian profil pelajar Pancasila, diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter, sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.
Dimensi profil pelajar Pancasila menunjukkan bahwa profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.
Haerul Abadi






