Kota Jambi, Kabarindonesia.co
Jaringan Pemantau Independen Kehutanan (JPIK) pada Kamis (7/3/2024) melakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk membangun kolaborasi dengan berbagai pihak (multi stakeholder) yang diperlukan dalam tujuannya untuk menunjang suksesi jaringan kaum muda dalam rangka perlindungan hutan secara holistik.
Dalam FGD tersebut, menghadirkan Danial Perwadani (Program Manager JPIK Nasional), Ikuten Barus (Gita Buana), AKBP Darma Adiwaluyo (Kasubnit IV Polda Jambi) yang diwakili AKP Sahir, dan Suhendra (Perwakilan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi).
Acara dibuka oleh Direktur JPIK Jambi, Hardi Yuda pada pukul 09.00 WIB.
“Kami berhadap dari kegiatan diskusi internalisasi dan sosialisasi program ini mendapatkan banyak masukan, baik pemerintah daerah, akademisi, NGO, dan teman-teman media,” ujar Hardi Yuda dalam sambutannya.
Sedangkan Program Manager JPIK Nasional, Danial Perwadani menyampaikan jika kaum muda adalah energi terbesar untuk mengawal hutan.
“Kaum muda adalah energi terbesar dan terdepan untuk menjadi pengawal kehutanan yang sangat kita butuhkan,” papar Danial Perwadani.
Danial mencontohkan di Jambi sendiri kawasan hutan nasional yang dijaga secara nasional. Di Sorong Papua Barat komunitas adat didorong untuk terlibat melindungi kawasan hutan.
“Ditengah dorongan isu internasional yang harus di sikapi dengan cepat dan baik serta di sebarluaskan ke komunitas- komunitas yang terlibat langsung dengan kawasan hutan dan hutan adat harus jadi kawasan yang harus dijaga dengan sepenuh hati,” kata Danial.
Menurut Danial, penting untuk melibatkan semua pihak terutama para pemangku kebijakan agar mengambil kebijakan yang berpihak kepada kepentingan masyarakat.
Ikuten Barus dari Gita Buana menyampaikan kalau kawasan hutan banyak peruntukannya dan kawasan taman nasional adalah salah satunya, sebagai sumber hutan yang dijaga oleh semua pihak.
Senada dengan itu, Suhendra dari Perwakilan Dinas Kehutanan menyampaikan, “Kawasan yang harus dijaga dengan melibatkan semua pihak, pelanggaran seperti illegal logging, perambah hutan, dan penanaman di kawasan taman nasional masih terjadi”.
Sementara itu, AKBP Darma Adiwaluyo Kasubnit IV Polda Jambi yang diwakili AKP Sahir mengatakan pengamanan hutan di Jambi harus melibatkan banyak pihak.
“Dalam pengamanan dan penegakan hukum di Provinsi Jambi banyak pihak yang harus terlibat. Seperti dari Dinas Kehutanan, Kementrian Lingkungan Hidup, aparat Mulai dari tingkat Polsek, Polres sampai Polda Jambi,” tegas Sahir.
Sultan