Buay Nyerupa, Lampung Barat, Kabar Indonesia-Memasuki musim tanam kali ini, warga Pemangku Karyajaya, Pekon Buay Nyerupa, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung yang berprofesi sebagai petani kini merasa bingung karena 210 hektar sawah milik mereka terancam tak bisa mendapatkan air. Kondisi itu disampaikan Ketua Forum Pelaksana Air Irigasi (FPAI) Kecamatan Sukau, Misran pada Senin (25/12/2023).
Misran menyampaikan penyebab kesulitan petani untuk mengairi sawahnya terjadi akibat terputusnya irigasi pertanian yang biasa mengalirkan air dari sungai Way Asahan, Pekon Buay Nyerupa.
“Irigasi yang mengairi sawah lumayan panjang dan dibangun oleh Pemkab Lambar tahun 1997 lalu. Jadi wajar irigasi tersebut rusak karena usianya memang sudah tua dan tergerus banjir,” kata Misran.
Keluhan akibat rusaknya irigasi pertanian di Pemangku Karyajaya, Pekon Buay Nyerupa juga disampaikan warga lainnya Nadia (23).
Menurut Nadia, sejak terputusnya aliran air dari Way asahan berdampak banyak. Mayoritas warga Pemangku Karyajaya dirugikan karena air tersebut selain untuk mengairi sawah di Pekon Buay Nyerupa juga di perlukan untuk rumah tangga bagi ratusan kepala keluarga.
“Bahkan untuk dapat air bagi keperluan rumah tangga ada dari kami yang pergi sampai 5 km jauhnya,” kata Nadia.
Dengan kondisi irigasi pertanian yang rusak tersebut, warga Pekon Buay Nyerupa berharap Pemkab Lambar dapat segera melakukan peninjauan dan memperbaiki saluran irigasi pertanian di Pekon Buah Nyerupa.
Menanggapi keluhan warga Pemangku Karyajaya, Bendahara Pekon Buay Nyerupa, Junaedi menyampaikan berkaitan dengan rusaknya irigasi pertanian tersebut pihak Pemerintah Pekon Buay Nyerupa telah berkordinasi kepada pihak-pihak pemangku kebijakan.
“Pemerintah Pekon Buay Nyerupa sudah membuat pengajuan perbaikan ke Pemkab Lambar melalui Kecamatan Sukau untuk diteruskan ke dinas terkait. Alhamdulillah sudah dapat respon awal yang baik” terang Junaedi.
Haerul Abadi