Bandarlampung, Kabarindonesia.co
Yayasan Satunama Yogyakarta berusaha untuk mendorong terciptanya pemilihan umum (pemilu) yang berintegritas melalui pendidikan demokrasi politik bagi komunitas nelayan dan pemulung di wilayah Teluk Betung yang dilakukan tanggal 20 hingga 21 Januari 2024.
Dalam rilisnya, Field Organizer (FO) Yayasan Satunama Kota Bandarlampung, Purnomo Subagio menyampaikan bahwa pendidikan demokrasi politik merupakan salah satu cara transformasi ilmu pengetahuan bagi masyarakat.
“Pendidikan demokrasi politik ini bertujuan agar masyarakat mengerti hak-haknya sebagai warga negara baik hak ekonomi sosial budaya maupun hak sipil politik. Harapannya, di momen pemilu ini masyarakat dapat berperan secara aktif mendorong aspirasinya melalui saluran politik yang ada dan menjaga agar pemilu dapat berjalan dengan baik di wilayah komunitas masing-masing,” kata Purnomo.
“Kami (Yayasan Satunama) melihat Pemilu 2024 sebagai momentum perubahan bagi bangsa indonesia menuju negara yang lebih baik. Proses pemilihan umum ini tentunya melibatkan seluruh elemen masyarakat tidak terkecuali kelompok masyarakat rentan,” lanjut Purnomo.
Purnomo menerangkan, hal tersebut yang menjadi alasan Yayasan Satunama mengadakan pendidikan demokrasi politik bagi kelompok-kelompok masyarakat marjinal.
Salah satu hal yang menarik di proses pendidikan yang dilakukan adalah tentang materi kontrak politik yang diberikan untuk peserta. Hal ini berguna untuk membangun kesadaran hubungan antara masyarakat dengan partai politik ataupun calon legislatif untuk dapat bekerjasama mewujudkan kepentingan bersama melalui proses pemilu yang lebih bermartabat.
“Diharapkan ketika metode kontrak politik ini diaplikasikan akan berdampak pada pengurangan politik transaksional yang acapkali masih ditemui di lapangan,” kata Septi Anita salah satu fasilitator kegiatan.
Sedangkan salah satu pendamping komunitas, Indriani melihat pendidikan yang diselenggarakan adalah salah satu upaya untuk membuka hubungan kerjasama antara masyarakat dengan pihak lain sebagai bagian dari penguatan kelompok masyarakat dalam rangka membantu menyelesaikan masalah di komunitas tersebut. Terutama bagi kaum perempuan.
“Keterlibatan perempuan adalah salah satu upaya untuk mendorong mereka memiliki peran yang lebih luas sehingga sasaran pendidikan juga berbasis kesetaraan gender dan tentunya ke depan ruang-ruang sosial maupun politik bukan lagi menjadi hal yang tabu untuk diikuti oleh perempuan di kelompok-kelompok masyarakat,” kata Indriani.
Sebagai keluaran dari pendidikan demokrasi politik tersebut adalah dilakukannya Deklarasi Pemantau Pemilu Masyarakat Mandiri Teluk Betung sebagai perwujudan dari hasil pendidikan selama dua hari dengan tujuan melaksanakan Pemilu 2024 di Bandar Lampung dengan damai, demokratis, edukatif, dan berintegritas.
Ferry HT