Wereng Gagalkan Panen 300 Ha Sawah di Lebong

- Editor

Rabu, 28 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seorang petani di Kabupaten Lebong sedang melakukan penyemprotan disawahnya pada Selasa (27/2/2024). Foto: Melki Agustian, Kabarindonesia.co

Seorang petani di Kabupaten Lebong sedang melakukan penyemprotan disawahnya pada Selasa (27/2/2024). Foto: Melki Agustian, Kabarindonesia.co

Lebong, Kabarindonesia.co

Serangan hama wereng coklat diduga menggagalkan panen padi petani di empat desa di seberang Sungai Ketahun, Kabupaten Lebong.

Bila dilihat kondisi padi saat ini, Selasa (27/2/2024) kondisi padi yang ada di sawah mengalami hampa dan memutih.

Seorang petani sawah, Hasandi (60) telah berupaya semaksimal mungkin melakukan penanganan terhadap serangan wereng coklat tersebut.

“Hampir setiap lima hari sekali saya semprot pakai pestisida untuk basmi induk dan telor wereng. Termasuk melakukan pemupukan agar pertumbuhan padi bisa terbantu,” kata Hasandi.

Hasandi mengeluhkan hama wereng tetap saja membuat tanaman padinya mengalami kehampaan.

“Saya sudah mengeluarkan sudah hampir dua juta rupiah untuk pembelian pestisida, yang nyemprot saya sendiri,” kata Hasandi.

Baca Juga :  Aksi Keprihatinan Terhadap Kondisi Bangsa dan Negara Indonesia Dari Universitas Bengkulu

Toh (58) seorang petani sawah lainnya sampai menitikkan air mata melihat padinya kian kerdil dan banyak yang putus akibat patah pada tangkai daun padi.

“Saya sudah pasrah dan tak punya modal lagi untuk membeli pestisida dan pupuk,” keluh Toh.

Hasandi dan Toh menyampaikan, pada minggu kedua Februari 2024 lalu sempat ada gerakan penyemprotan bersama dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perikanan Lebong.

Menurut Hasandi Dinas Pertanian dan Perikanan serta Penyuluh Hama Penyakit Tanaman dari Provinsi Bengkulu telah membuat rekomendasi atas kejadian ini sehingga keberadaan wereng coklat siklusnya putus atau pergi dari Lebong.

Baca Juga :  HIMPKA Duduki Dinas Pendidikan Sumsel

Namun, Hasandi dan Toh menyampaikan bahwa sampai saat ini tidak ada gerakan lanjutan dari Dinas Pertanian dan Perikanan Lebong yang lebih luas area penyemprotan bersama lintas desa.

“Gerakan itu hanya sekali saja, belum ada kelanjutannya lagi,” kata Hasandi.

Menurut Hasandi dan Toh ini salah satu penyebab populasi wereng coklat tetap tinggi hamparan sawah tersebut.

Kini, para petani hanya tinggal pasrah saja dan kemungkinan tidak ada yang akan mau membantu mengetam padi yang sudah sebagian besar mengalami kehampaan.

N. Sastro

Berita Terkait

FSPI Desak Kejaksaan Agung Usut Dugaan Korupsi yang Libatkan Noer Fajriansyah Terkait Kasus Impor Gula Tom Lembong
JEB Adakan Dialog Publik Peta Jalan Transisi Energi yang Adil dan Berkelanjutan
Pagar Restoran Gudhas di Kota Jambi Diduga Melanggar Regulasi Tata Ruang
MWCF Dikusikan Perkembangan Manuskrip Melayu
MWCF Angkat Tajuk Artificial Intelligence dan Masa Depan Sastra Indonesia
Peneliti dan Penulis Cerita Anak Nasional Meriahi MWCF 2024
Malay Writers And Cultural Festival 2024: Selayang Pandang
IWO : Negara Merugi, Bongkar Dugaan Manipulasi Dokumen Ekspor Pome dan CPO
Berita ini 91 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 5 Februari 2025 - 19:28 WIB

FSPI Desak Kejaksaan Agung Usut Dugaan Korupsi yang Libatkan Noer Fajriansyah Terkait Kasus Impor Gula Tom Lembong

Minggu, 27 Oktober 2024 - 18:11 WIB

JEB Adakan Dialog Publik Peta Jalan Transisi Energi yang Adil dan Berkelanjutan

Kamis, 17 Oktober 2024 - 20:56 WIB

Pagar Restoran Gudhas di Kota Jambi Diduga Melanggar Regulasi Tata Ruang

Jumat, 11 Oktober 2024 - 18:26 WIB

MWCF Dikusikan Perkembangan Manuskrip Melayu

Jumat, 11 Oktober 2024 - 18:23 WIB

MWCF Angkat Tajuk Artificial Intelligence dan Masa Depan Sastra Indonesia

Jumat, 11 Oktober 2024 - 18:18 WIB

Peneliti dan Penulis Cerita Anak Nasional Meriahi MWCF 2024

Kamis, 10 Oktober 2024 - 03:56 WIB

Malay Writers And Cultural Festival 2024: Selayang Pandang

Senin, 26 Agustus 2024 - 18:06 WIB

IWO : Negara Merugi, Bongkar Dugaan Manipulasi Dokumen Ekspor Pome dan CPO

Berita Terbaru

Maaf !!! Tidak Dapat Disalin