Pesisir Barat – Kasus penyerobotan lahan sawit di Atar Puan, Pekon (Desa) Tulung Bamban, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, hingga saat ini terus bergulir.
Akibat sengketa lahan tersebut, belasan petani yang memiliki lahan di Atar Puan bersama Anggota DPRD Kabupaten Pesisir Barat, Erwin Goestom pada Selasa (5/9/2023), mendatangi Balai Pekon Tulung Bamban untuk bertemu Peratin (Kepala Desa) Pekon Tulung Bamban, Edison.
Kedatangan Anggota DPRD dari fraksi PDI-Perjuangan tersebut untuk menindaklanjuti aduan sejumlah masyarakat yang mengaku lahan perkebunan milik mereka diserobot oleh oknum pejabat di Pesisir Barat.
“Tujuan kedatangan kami kesini adalah untuk menindaklanjuti aduan masyarakat yang datang kepada saya beberapa minggu yang lalu, terkait lahan perkebunan mereka yang diduga telah diserobot atau dikuasai oknum pejabat Pesisir Barat sekitar 2 tahun lalu (2021). Untuk itu kami mendatangi Peratin guna mengkroscek kebenaran sekaligus mencari solusi permasalahan ini,” jelas Erwin Goestom kepada wartawan.
Jurnalis kabarindonesia.co, Yasir Arafat, secara khusus melakukan wawancara dengan Anggota Legislatif Kabupaten Pesisir Barat dari Fraksi PDI Perjuangan yang terkenal kritis itu melalui sambungan telepon yang dilakukan pada Minggu (10/09/2023.
Berikut adalah petikan wawancara kabarindonesia.co dengan Erwin Goestom.
Yasir Arafat, kabarindonesia.co :
Dalam beberapa hari ini, Pesisir Barat diramaikan dengan pemberitaan soal penyerobotan lahan milik belasan petani di Tulung Bamban, Pesisir Selatan, Pesisir Barat, Lampung, oleh beberapa oknum yang diduga pejabat. Bagaimana komentar Bang Erwin sebagai Aleg DPRD Pesibar tentang hal ini?
Erwin Goestom :
Ada beberapa warga yang mendatangi dan mengadu kalau lahannya diserobot oknum pejabat di Pesisir Barat. Padahal menurut pengakuan mereka, tanah itu adalah milik mereka yang diwariskan turun menurun dari nenek buyutnya dulu. Pendapat saya sebagai wakil rakyat, sebagai pejabat yang mengerti hukum seharusnya bisa mengayomi masyarakat. Karena menurut saya, tanah dan tanam tumbuh di atas tanah yang diduga diserobot itu ada pemiliknya.
Yasir Arafat, kabarindonesia.co :
Apakah penyerobotan itu jika benar-benar terjadi bisa dibenarkan?
Erwin Goestom :
Menurut saya tanah dan tanam tumbuh di atas tanah tersebut itu ada yang punya. Di sana tumbuh damar, cengkeh, durian, dan lainnya. Memang seperti hutan. Karena kebun asli orang Lampung (repong) itu ya seperti hutan. Tapi itu bukan hutan. Itu kebun ada yang punya. Bukti-bukti lainnya ada, seperti petani-petani itu ada yang sampai tahun 2018 bayar pajak bumi dan bangunan (PBB). Menurut pengakuan mereka (petani) yang dikatakan pada pihak kami, ada juga yang sedang mengurus sertifikat.
Yasir Arafat, kabarindonesia.co :
Apakah mungkin terjadi kongkalingkong antara oknum diduga pejabat dengan instansi lain semisal Peratin (kepala desa) atau lainnya, padahal lahan yang diduga diserobot itu sudah dalam proses mengurus sertifikat hak milik (SHM) oleh para petani?
Erwin Goestom :
Ada beberapa statemen dari Peratin Tulung Bamban yang menyatakan bahwa ia membeli tanah itu dari petani. Kemudian ia menghibahkannya ke oknum pejabat Pesisir Barat. Yang jadi pertanyaan kami, apa benar seorang Peratin, seorang kepala desa, mampu beli tanah seluas itu dan kemudian menghibahkannya ke oknum pejabat. Alangkah banyak uang Peratin itu? Ada juga pernyataan si Peratin jika ada tanah yang langsung dibeli si oknum pejabat. Jadi, kalau ada proses jual beli, berarti tanah itu ada yang punya. Yang perlu diketahui, para petani sampaikan kalau tanah itu beberapa sedang dalam proses pengurusan sertifikat di BPN Pesisir Barat. Tanda terimanya tahun 2021.
Yasir Arafat, kabarindonesia.co :
Jika diduga penyerobotan lahan perkebunan warga itu salah, apa saran Bang Erwin pada warga yang dirugikan?
Erwin Goestom :
Saran saya selesaikan masalah ini dengan hati tulus dan sikap yang baik. Asal jangan arogan. Silahkan selesaikan.
Yasir Arafat, kabarindonesia.co :
Apa upaya Bang Erwin untuk membantu mereka?
Erwin Goestom :
Saya dipilih rakyat sebagai wakil rakyat. Tentu kepentingan saya adalah kepentingan rakyat. Saya siap fasilitasi mereka. Saya siap berjuang bersama rakyat, berjuang demi hak mereka. Hak rakyat. Sebagai masyarakat lemah, mereka wajib dilindungi dan dibela.
Yasir Arafat, kabarindonesia.co :
Apa upaya di Pesisir Barat menemui jalan buntu, apa saran dan upaya Bang Erwin untuk warga?
Erwin Goestom :
Silahkan tempuh jalur hukum seperti ke pengadilan atau lapor langsung ke DPR RI.
