Lampung Barat, Kabarindonesia.co
Pada Momen Ramah Tamah Setelah pelaksanaan Upacara HUT Lampung Barat ke 34 Tahun 2015, MUI mendapatkan Penghargaan sebagai Organisasi yang Berperan Besar dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di Bumi Beguai Jejama.
Peran dalam menjaga kerukunan umat beragama dengan memberikan fatwa dan bimbingan keagamaan, mengadvokasi kebijakan yang pro-rakyat, menjadi penghubung antara ulama dan pemerintah, serta secara aktif menyelenggarakan kegiatan dialog dan kolaborasi lintas agama untuk mempromosikan toleransi, perdamaian, dan saling menghormati di tengah keberagaman masyarakat Lampung Barat.
Peran tersebut berupa :
- Memberikan Bimbingan dan Fatwa mengenai masalah keagamaan dan kemasyarakatan kepada pemerintah dan masyarakat. Melalui fatwa-fatwa ini, MUI dapat menuntun umat dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.
- Berperan aktif Mengadvokasi Kebijakan Publik, yang berpihak pada keadilan dan kesejahteraan rakyat, termasuk dalam isu-isu ekonomi dan pengentasan kemiskinan, yang secara tidak langsung berkontribusi pada terciptanya harmoni sosial.
- Menjadi Mitra Pemerintah:
MUI bertindak sebagai mitra pemerintah dan Khadimul Ummah Shadiqul Hukumah (Pelayan Umat dan Mitra Pemerintah), menjaga relasi yang harmonis antara ulama dan pemerintah untuk menciptakan tatanan sosial yang aman dan nyaman bagi semua umat beragama. - Memperkuat Persatuan Bangsa:
Sebagai wadah cendekiawan Muslim dan ulama, MUI berupaya memajukan Islam dengan nilai-nilai yang damai dan inklusif, serta memperkuat persatuan dan memperkuat identitas bangsa Indonesia. - Mendorong Interaksi Positif Antarumat Beragama:
MUI secara khusus memiliki Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama yang bertugas menyusun program untuk memfasilitasi interaksi positif seperti seminar, lokakarya, dan diskusi publik yang mengedepankan toleransi dan persatuan. - Menangkal Intoleransi dan Radikalisme: MUI berperan sebagai penjaga moral bangsa dan pemelihara kerukunan dengan menjauhkan intoleransi dan radikalisme, serta mewaspadai ajaran sesat yang dapat merusak keimanan umat.
- Membangun Lingkungan Inklusif: Dengan berkolaborasi dengan berbagai organisasi keagamaan, pemerintah, dan masyarakat sipil, MUI membangun hubungan yang harmonis dan menciptakan lingkungan yang inklusif serta toleran, sesuai dengan semangat menghormati dan menghargai perbedaan.
(Haerul Abadi)